Beberapa tahun kemudian sistem pengereman muai berkembang dengan pesat.
Lalu tiba saatnya penyeragaman software Magneti Marelli yang cukup mengubah sistem di motor, terutama masalah pengereman.
Penyeragaman perangkat ECU ke Magneti Marelli ini membuat peran engine brake control jadi penting.
Engine brake simpelnya pengereman atau deselerasi kecepatan dengan menurunkan persneling ke gigi yang lebih rendah.
(BACA JUGA: Wow Keren…Yamaha Lexi Dinobatkan Sebagai Motorcycle of The Year GridOto Award 2018)
Engine brake control ini membuat torsi negatif yang dihasilkan menjadi lebih berguna untuk pengereman, sesuai dengan keperluan sang rider.
Biarpun engine brake sudah punya peran penting, kolaborasinya dengan rem belakang nampaknya juga tak begitu baik.
Selain risiko high side, ban belakang juga mudah tergerus.
Contohnya Marc Marquez saat di Mugello tahun 2015 yang harus keluar balapan karena kebanyakan late braking menggunakan rem belakang.
(BACA JUGA: Enggak Ada YZ450F, Yamaha Scorpio Pun Jadi, Rangka dan Bodi Orisinal)
Saat ini, kolaborasi rem belakang dengan engine brake sudah ditinggalkan.
Canggihnya software Magneti Marelli membuat penggunaan rem depan sangat dominan.
Jika dilihat, saat ini roda belakang motor agak terangkat saat melakukan hard braking sesaat mau masuk tikungan.
Pernan rem belakang tidak sedominan rem depan, untuk membantu penyesuaian dan menstabilkan motor.
Biar gampang mencernanya soal rem MotoGP, lihat saja videonya berikut ini.
There's more than one way to slowdown a #MotoGP bike ⛔️
— MotoGP™???????????? (@MotoGP) 21 April 2018
Take a closer look at the different types of braking and the control the rider has ???? pic.twitter.com/O1XqLjd8O3