Emang Sengaja, Motor MotoGP Pakai 2 Cakram Depan, Gak Cuma Biar Pakem

Joni Lono Mulia - Kamis, 11 Oktober 2018 | 10:45 WIB

Marc Marquez juara MotoGP Thailand 2018 (Joni Lono Mulia - )

Otomotifnet.com - Sistem pembagian atau distribusi  pengereman di motor prototpe MotoGP tidak seperti sepeda motor yang diproduksi massal.

Motor umumnya memakai rem belakang lebih dominan, tetapi motor prototype MotoGP tidak seperti itu.

Rem depan sangat dominan digunakan oleh motor MotoGP.

Balik ke era mesin 990 cc 4-Tak baru dimulai (tahun 2002), ternyata rem belakang masih lebih dominan perannya dibanding rem depan.

Di masa itu, engine-braking control (EBC) serta hardware dan software pengereman tidak cukup pintar untuk mengurangi efek negatif torsi yang besar saat menikung.

(BACA JUGA: Lebih Dikenal Produsen Mobil dan Skuter, Peugeot Bikin Cafe Racer dan Scrambler)

Saat hard braking memasuki tikungan, bagian belakang motor akan terlihat seperti akan keluar dari racing line.

Manuver ini biasa disebut dengan power slide.

Jadi ketika akan berakselerasi lagi, kemungkinan high side crash lebih besar karena roda belakang tidak sejajar dengan roda depan.

Teknik pengereman pembalap sangat penting di era itu, karena prinsipnya masih lebih manual.

Jadi berhasil tidaknya, cepat tidaknya, semua bergantung pada sang rider.

(BACA JUGA: Toyota All New Yaris Jadi Mobil Pertama Car of The Year GridOto Award, Selamat Ya)

Twitter.com/MotoGP
Rem jaman now MotoGP

Beberapa tahun kemudian sistem pengereman muai berkembang dengan pesat.

Lalu tiba saatnya penyeragaman software Magneti Marelli yang cukup mengubah sistem di motor, terutama masalah pengereman.

Penyeragaman perangkat ECU ke Magneti Marelli ini membuat peran engine brake control jadi penting.

Engine brake simpelnya pengereman atau deselerasi kecepatan dengan menurunkan persneling ke gigi yang lebih rendah.

(BACA JUGA: Wow Keren…Yamaha Lexi Dinobatkan Sebagai Motorcycle of The Year GridOto Award 2018)

Engine brake control ini membuat torsi negatif yang dihasilkan menjadi lebih berguna untuk pengereman, sesuai dengan keperluan sang rider.

Biarpun engine brake sudah punya peran penting, kolaborasinya dengan rem belakang nampaknya juga tak begitu baik.

Selain risiko high side, ban belakang juga mudah tergerus.

Contohnya Marc Marquez saat di Mugello tahun 2015 yang harus keluar balapan karena kebanyakan late braking menggunakan rem belakang.

(BACA JUGA: Enggak Ada YZ450F, Yamaha Scorpio Pun Jadi, Rangka dan Bodi Orisinal)

Saat ini, kolaborasi rem belakang dengan engine brake sudah ditinggalkan.

Canggihnya software Magneti Marelli membuat penggunaan rem depan sangat dominan.

Jika dilihat, saat ini roda belakang motor agak terangkat saat melakukan hard braking sesaat mau masuk tikungan. 

Pernan rem belakang tidak sedominan rem depan,  untuk membantu penyesuaian dan menstabilkan motor.

Biar gampang mencernanya soal rem MotoGP, lihat saja videonya berikut ini.