Otomotifnet.com - Pentas balap motor apapun, sekaliber dan paling bergengsi di dunia yaitu MotoGP, bukanlah olahraga sembarangan.
Risiko terkait keamanan dan keselamatan sangat besar jadi tanggungan semua pembalap MotoGP.
Termasuk insiden kecelakaan atau crash yang jadi risiko yang mesti dihadapi pembalap MotoGP.
Namun apa jadinya bila insiden kecelakaan pembalap itu sampai menghantam benda-benda di sekitar sirkuit.
Mulai dari pembalap yang menghajar halte bus, bangku taman, tempat sampah, pohon, telepon umum hingga bus kota.
(BACA JUGA: Tragis, Wanita Cantik Pengemudi Honda CR-V Yang Terjun Ke Jurang Akhirnya Meninggal Dunia)
Eits, jangan emosi dulu memang adegan kecelakaan pembalap MotoGP itu merupakan hasil olah digital.
Namun demikian, ada pesan di balik penayangan kecelakaan pembalap MotoGP itu.
Terutama pesan ini ditujukan buat para pelaku balap jalanan alias balap liaran.
Risiko insiden kecelakaan balap jalanan atau liaran lebih besar ketimbang balapan motor di tempat yang semestinya atau di sirkuit.
Terbayang kalau balap jalanan atau liaran tersungkur lantas di depannya ada halte bus, bangku taman, tempat sampah dan juga bus kota.
(BACA JUGA: Valentino Rossi Lagi Terpuruk, Banyak Orang Mengerubungi)
Bisa-bisa angka mortalitas atau kematian akibat balap jalanan atau liaran akan amat tinggi.
Sampai-sampai legenda MotoGP asal Australia pemegang titel juara dunia GP 500 5 kali, Michael Doohan, menekankan jangan balap jalanan atau liaran.
(BACA JUGA: Desain Cantik, Suspensi Nyaman, Simak Harga Bekas Hyundai Grand Avega)
"Kalau saya seringkali mengatakan balapan motor itu seharusnya di sirkuit. Sementara kamu melakukannya di jalanan, mungkin saya sudah meninggal," ujar Michael Doohan.
Apa yang diucapkan Mick Doohan ada benarnya, jalanan atau jalan umum bukan lokasi tepat untuk balapan.
Ingat, kalau mau balapan motor lakukan di sirkuit, bukan di jalanan.