Jebakan Nikmat Mesin V8, Terbuai Range Rover 4.6 HSE

Parwata - Kamis, 1 November 2018 | 10:00 WIB

Range Rover P38A 4.6 HSE 1994 Terjebak Nikmat V8 (Parwata - )

Otomotifnet.com - Kata orang, kalau sudah dapat nikmatnya pasti bikin ketagihan, dijamin bakal susah beralih dan pergi.

Seperti yang di alami Budi Aria Komara, hasratnya benar-benar terpenuhi oleh bengisnya tenaga mesin V8 dari Range Rover P38A 4.6 HSE 1994.

Tak cuma soal tenaga bengis semata yang dinikmati, di balik semua itu Budi juga terjebak dengan suaranya.

“Suara khas menggelegar mesin delapan silinder ini buat saya ibarat lantunan harmoni yang indah,” ucap Budi.

Nikmat inilah yang membuat Budi tidak bisa beranjak dari sosok mesin V8.

“Dan ini sudah dialami jauh sebelum pakai Range Rover. Zamannya masih suka turun kompetisi off-road Djarum pakai tubular,” celetuknya.

Karena cintanya pada Land Rover, tunggangan tubular atau pipanya ini pun diambil dari basis Land Rover Discovery 3.9 Liter V8.

Singkat, Budi pun mulai jenuh dengan kompetisi.

“Sebenarnya, ikut kompetisi hanya kesenangan sementara. Dan hanya menikmati seru-serunya saja, tidak mengincar juara,” ucap pria kelahiran 1970 ini.

Mulai jenuh pakai tubular dan mulai memikirkan kenyamanan.

Budi pun mulai terpikir punya tunggangan off-road berbadan utuh agar nyaman.

“Tau sendirikan, kalau pakai mobil pipa saat cuaca hujan kehujanan, dingin kedinginan, dan panas kepanasan. Menderita deh pokoknya,” cengir pria humoris ini.

Kemudian keinginan Budi pun terjawab lewat tawaran yang bikin dia tertarik dari teman sesama penggemar Land Rover.

“Menurut teman saya kalau mau nyaman, kenapa tidak pakai Range Rover 4.6 HSE,” kata Budi.

Saran ini pun buat penasaran Budi, dan mulai mencari tahu lebih dalam lagi tentang SUV luxury asal Inggris ini.

Seperti apa ubahannya, langsung saja simak ulasannya! (Rindra/Otomotif)

Mesin & Transmisi

Range Rover P38 4.6 HSE terkenal dengan mesin Rover V8 4.6 Liter. Mesin V8 berkapasitas 4.6L ini menghasilkan tenaga 222 hp dan torsi 380 Nm.

Kondisinya dibiarkan standar karena merasa cukup dengan tenaga tersebut. Hanya sistem exhaust sudah diubah agar suara lebih menggelegar.

Menurut Bowo yang dipercaya untuk memodifikasi tunggangan Budi, Range Rover ini sudah cukup spesial untuk kendaraan off-road.

“Karena dibekali mesin besar, 4.6 HSE dirancang punya durabilitas bagus. Jadi, dalaman gardan tidak perlu diubah karena sudah kuat,” jelas Bowo.

“Paling hanya beberapa kelistrikan yang dibutuhkan untuk off-road harus disederhanakan, agar mudah perbaikan saat terjadi masalah,” tambahnya.

Salah satu imbas dari penyederhanaan listrik ini adalah pengaktifan low gear.

“Range Rover untuk mengatifkan low gear sebenarnya tinggal menggeser stick matiknya ke arah kiri saat posisi N. Tapi ini sudah tidak difungsikan, karena modul sudah error."

"Biar tetap berfungsi, saya buatkan switch khusus agar tetap bisa masuk low gear,” ucap Bowo.

Rindra/Otomotif
Sektor mesin dibiarkan standar, hanya fokus pada kelistrikan agar tidak rewel saat saat dipakai off-road

Kaki-Kaki

Gardan P38 sudah dilengkapi dengan traction control untuk jalan off-road, namun modul yang mengoprasikan sudah tidak kerja sempurna, sehingga tidak digunakan lagi.

Beruntung gardan ini sudah didesain untuk tenaga mesin V8, dan lebih kuat ketimbang generasi Range Rover sebelumnya.

Jadi sedikit tenang saat di trek off-road.

Untuk menanggung beban selama off-road, per menggunakan bawaan milik Land Rover Defender 130.

Rindra/Otomotif
gardan masih standar dan juga kosongan, alias belum pakai locker differential

Sengaja tidak pasang lift-kit agar karakter asli Range Rover tidak berubah. Namun suspensi udara dipensiunkan.

Digantikan dengan per coil comotan dari bawaan milik Land Rover Defender 130.

“Walaupun harus diubah, sebisa mungkin saya mempertahankan aura kendaraan 4x4 Inggris ini, karena Budi cukup anti pakai barang copotan dari kendaraan jenis lain."

"Semua harus Land Rover,” ucap Bowo. Sedangkan shockbreaker menggunakan Radflo supaya lebih memupuni menahan bantingan di trek off-road.

Demi mendongkrak penampilan, digunakan pelek Terrafirma Anthracite ukuran 16” berikut adaptor untuk merubah PCD dari Range Rover ke Defender.

Dibalut ban Simex Extreme Trekker ukuran 35”.

Rindra/Otomotif
Per menggunakan Defender 130 agar load capacity meningkat

Bodi

Soal safety, memang tidak kompromi buat sebuah tunggangan off-road.

Budi memilih untuk memasangkan rollcage di luar kabin, agar kenyamanan dan ruang kabin tidak terganggu.

Untuk perangkat penunjang off-road yang menempel di bodi seperti rollcage, bumper dan lainnya.

Sengaja mendatangkan khusus ahlinya, yang dipercaya hasilnya sesuai keinginan.

“Tidak mau asal bikin, semua barang tambahan yang terpasang harus sesuai dengan sisi mewah Range Rover.

Rindra/Otomotif
Rollcage hanya terekspos bagian atap saja. Sisanya masuk dalam cangkang bodi

Tapi sebisa mungkin juga menonjolkan sosok sangar dari mobil adventure off-road,” celetuknya.

Semua dibikin dinamis, tidak banyak aksen menonjol.

Bisa dilihat dari desain bumper dan roofrack yang tidak banyak ornamen tambahan, semua dibuat simple.

Rindra/Otomotif
Roofrack dibuat sejajar dengan atap agar tak merusak estetika Range Rover

Interior

Beranjak ke bagian interior, tampak kenyamanan kabin tetap dipertahankan.

Budi sengaja tidak banyak menambahkan ornamen off-road di dalam.

“Kalaupun harus ada perangkat off-road, semua harus tertata rapih, agar tidak merusak estetika si mobil,” ucap Budi.

Terlihat jelas banyak perubahan hanya di kabin bagian belakang, karena tambahan cargo barrier dan penambahan freezer.

Rindra/Otomotif
Switch perangkat off-road tersusun rapi dengan switch asli RR

“Jok bagian belakang kiri sengaja dicabut, dijadikan tempat dudukan kulkas."

"Biar bisa bawa minuman dingin dan bahan makanan beku selama off-road,” tutur Budi.

Bagian lantai penumpang sudah dialaskan plat bordes, biar mudah dibersihkan pasca off-road.

Layaknya tunggangan off-road adventure, ruang kabin paling belakang dipakai untuk perlengkapan camping.

Rindra/Otomotif
Aksesori off-road di kabin sengaja disembunyikan agar dasbor tetap terasa elegan

Saat butuh bawaan banyak, ban cadangan dikeluarkan dan dipasang di tirehanger.

“Sekarang off-road sudah tidak kehujanan dan kepanasan lagi deh."

"Memang tidak salah pilih mobil ini, rasanya off-road kerasa nyaman. Dan yang paling penting, mesinnya menggunakan V8. Nikmat, hehehe..,” kata Budi.

Rindra/Otomotif
Cargo management dipersiapkan untuk membawa barang selama off-road berhari-hari

 

Data Modifikasi

Mesin & Transmisi:
4.6 HSE 4.6L V8, girboks 4HP22 Otomatis 4-Percepatan, garden OEM P38

Suspensi & Kaki-kaki :
Per OEM Defender 130, sokbreker Radflo, pelek Terrafirma Anthracite, ban Simex Extreme Trekker 35”

Eksterior :
Lampu sorot LED, bumper custom, rollcage custom, fridge Waeco, winch Warn 8274 (depan) & Warn 9.5xp (belakang)

Plus : Mobil off-road tahan banting dan nyaman dipakai
Minus : Sensor-sensor elektrik cukup bikin was-was saat off-road