Kerusakan pada rack steer umumnya terjadi akibat umur pakai, kondisi jalan atau perilaku mengemudi yang agresif.
Biasanya kerusakan yang terjadi bermula dari sobeknya karet boot roda, lalu masuk kotoran dari luar akan menempel pada bagian gigi penghubung yang sudah dilumasi dengan gemuk atau grease.
Sehingga, putaran gigi penghubung jadi berat dan berpotensi merusak gigi rack dan pinion-nya.
Baca Juga: Harus Tahu, Ternyata 3 Hal Ini Penyebab Setir Mobil Narik Kanan Kiri
Khusus yang menggunakan sistem electric power steering (EPS), jika pergerakan gigi sudah aus akan mengakibatkan pembacaan sensor gerak menjadi ngawur.
Jika didiamkan, lama kelamaan akan merembet ke peranti lain seperti sensor EPS-nya.
Indikasi awal, biasanya setir jadi loss atau dapat berputar tetapi berat karena tidak mampu meng-assist. Otomatis biaya perbaikannya akan meroket.
Tie-rod & long tie-rod
Sebagai penghubung antara kemudi dengan roda, tie rod memiliki beban kerja yang cukup besar.
Seiring pemakaian, komponen ini tentunya akan mengalami kerusakan. Ketika rusak, tie rod akan menimbulkan banyak gejala.
Pertama, putaran setir akan terasa oblak dan melayang.
Namun jika hanya satu sisi tie rod yang rusak, karakter setir akan menarik ke satu sisi
Kedua, ada bunyi ‘klek’ saat roda dibelokkan.
Cara yang paling ampuh untuk memeriksa kondisi tie-rod adalah dengan mendongkrak kedua roda depan hingga tak bersentuhan dengan permukaan jalan.
Habis itu, gerakkan roda dengan cara memegang sisi kanan dan kiri ban memakai tangan.
Goyang-goyangkan agak kuat ke depan dan belakang, lalu cermati gejala yang muncul. Saat tie rod atau long tie rod rusak, akan muncul gejala roda yang oblak.
Bahkan jika sudah parah, akan disertai bunyi ‘klotok..klotok..’. Jika sudah begitu, tak ada jalan lain selain menggantinya.
Harga tie rod dan long tie rod memang cukup bervariasi.
Baca Juga: Beginilah Gejala Yang Muncul Saat Tie Rod Mobil Sudah Mulai Rusak