Mengenal EGR di Mesin Pajero Sport, Suka Ditutup, Tapi Bahaya

Irsyaad Wijaya - Sabtu, 1 Desember 2018 | 09:00 WIB

Ilustrasi mesin diesel Mitsubishi (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Mesin diesel Mitsubishi Pajero Sport dilengkapi parts exhaust gas recirculation (EGR).

EGR sendiri fungsinya untuk mengatur sirkulasi gas buang kembali ke dalam ruang bakar.

Tujuannya untuk menekan kadar nitrogen oksida (NOx) yang terkandung di emisi gas buang.

Terpapar NOx dalam jangka waktu panjang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia dan lingkungan.

(BACA JUGA: Jangan Salah Sebut Istilah Mobil Diesel, Bukan Eh GR Tapi EGR)

EGR yang terdiri atas katup (valve) yang digerakkan secara elektonis ini akan mengisap sebagian dari gas buang kemudian mengalirkan kembali ke dalam ruang bakar melalui saluran intake.

Namun bagi sebagian pemilik Pajero Sport, fungsi EGR kerap dikeluhkan lantaran ikut memicu ketebalan jelaga asap knalpot.

Exhaust Gas Recirculation (EGR) di mesin diesel Mercedes-Benz

Menurut Wedha, founder Indo Pajero Community (IPC), faktor kualitas solar yang buruk dengan PPM (part per million) tinggi, dapat menimbulkan timbunan kerak pada EGR valve.

"Efeknya bisa membuat performa mesin jadi drop," tambahnya.

(BACA JUGA: Mazda Masih Punya Kuncian Teknologi, Mesin Diesel Masuk Dalam Agenda)

Tak heran kalau banyak pemilik Pajero Sport yang tak memfungsikan lagi EGR ini.

"Banyak kok yang sudah menutup saluran di EGR-nya, supaya asap knalpot lebih bersih," tandas Wedha lagi.

Konsekuensinya memang akan menjadikan kadar NOx lebih tinggi dari kondisi standarnya, namun dapat meningkatkan performa mesin karena bisa membuat tarikan mesin lebih enteng dan responsif.

"Peningkatan tenaga mulai terasa di atas 2 ribu rpm, tapi tidak terlalu signifikan karena hanya terasa ketika akselerasi saja," jelas Dede dari bengkel resmi Mitsubishi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

(BACA JUGA: Kepala 'Cumi-cumi' Motor Ducati Bikin Masalah Baru, Nggak Ngebantu)

Solusi terbaik jika tak ingin fungsi EGR menurun, saran Dede, selalu rutin membersihkan EGR valve berikut pipanya setiap 10 ribu km atau 6 bulan sekali.

"Bisa juga dengan membejek gas lebih dalam saat akselerasi. Supaya putaran mesin lebih tinggi, yang otomatis ikut membuang jelaga yang tersisa di saluran gas buang di saluran," terang Dede.