Test Drive Mazda CX-3 Touring, 2.000 Cc Seirit SUV 1.500 Cc

Parwata - Sabtu, 29 Desember 2018 | 10:00 WIB

Test Drive Mazda CX-3 Touring (Parwata - )

HANDLING

Mazda CX-3 Touring ini memiliki ground clearance 160 mm dengan tinggi badan 1.535 mm.

Kalau dibandingkan dengan low SUV 1.5L yang ada saat ini, baik tinggi dan jarak kolongnya lebih rendah beberapa millimeter.

Tak heran kalau mobil ini enak buat dipakai manuver.

Untuk urusan manuver, memang CX-3 mengandalkan teknologi G-Vectoring Control (GVC), yang merupakan salah fitur dari Skyactiv Vehicle Dynamic.

F. Yosi- Rendy/OTOMOTIF
Posisi duduk sedikit tenggelam di dalam kabin, lebih terasa seperti bawa mobil sedan sport ketimbang SUV

Teknologi ini menyelaraskan antara pengemudi, sasis dan mesin.

Tujuannya untuk menghasilkan handling yang maksimal dan berkendara presisi di berbagai kondisi.

Berbekal teknologi tersebut, CX-3 sempat kita paksa manuver hingga maksimal.

Melintasi jalur berliku di daerah Puncak Dua, Bogor.

Hamparan tikungan tajam tanpa henti pun bisa dilibas semua.

Bahkan walau sesekali bagian buritan bergeser, tak bikin khawatir.

Baca Juga : Cuma Ada 50 Unit, Ini Bedanya All-New Mazda CX-5 Anniversary Edition

Karena teknologi GVC ini juga ditunjang dengan fitur Dynamic Stability Control (DSC) dan Traction Control System (TCS).

Sehingga CX-3 tidak liar dan tetap terkendali walau dibawa agresif sekalipun. Menyenangkan deh!

Dengan lingkar pelek 18 inci berbalut ban ukuran 215/50 R18, cukup memberikan daya cengkram yang baik.

Melaju kencang dan menikung pun ban punya grip yang baik.

Tapi sayang, rupanya ukuran ‘diameter’ kaki sebesar ini cukup sempit untuk inner fender CX-3.

Jadi, kalau mobil mengayun hingga suspensi bottoming, ban akan gesrot tersentuh fender.

Untuk bantingan suspensinya, akan terasa tidak nyaman saat dalam kecepatan tinggi dan bertemu jalan bergelombang atau marka kejut.

Baca Juga : Konsultasi Otomotif: Busi Mazda2 Non Skyactiv Mahal, Ada Gantinya?

Kami rasakan badan CX-3 cukup mengayun dengan kuat. Ini karena kekerasan suspensi depan dan belakang berbeda.

Untuk suspensi depan lembut, sedangkan belakangnya boleh dibilang lumayan keras.

Apalagi kalau tidak ada penumpang di belakang.