Khususnya saat aplikasi GOJEK sangat populer di masyarakat dan belum ada kompetitor ojek online lainnya, di tahun 2012 hingga 2014
"Dengan tarif Rp 4.000 per kilo (meter), wah luar biasa, sejahtera. Ya (penghasilan terbesar) di kisaran Rp 6 juta sampai Rp 7 juta," ujar Mulyono.
Bahkan lewat profesinya sebagai ojek online, dirinya mendapatkan telepon genggam baru dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Senang sekali menerima hp dari Pak Menteri, kebetulan pagi tadi hp saya pecah karena jatuh. Tahunya malah dapat rezeki kaya gini," ujar Mulyono.
(Baca Juga : Masa Keemasan Income Rp 8-10 Juta Tinggal Kenangan, Ojek Online Didera Poin)
Sebagai orang yang telah menggeluti profesi sebagai pengojek online lebih dari 8 tahun, Mulyono tentu sudah banyak merasakan asam garam dari pekerjaan tersebut.
Namun, kecintaannya terhadap GOJEK lah, yang membuat dirinya sampai saat ini bertahan menggeluti profesi ini.
Puncak kecintaan Mulyono terhadap perusahaan tempat ia bernaung adalah saat ia menamai anak terakhirnya, dengan nama Nadiem Saputra.
Nama depan yang serupa dengan pendiri GOJEK, Nadiem Makarim.
(Baca Juga : Aksinya Viral, Jagoan Jatibening Cabut Kunci Ojek Online Yang Lewat Wilayahnya)