Otomotifnet.com - Penjualan Toyota Sienta belakangan ini bisa dikatakan kurang memuaskan.
Karena jika mengacu pada data wholesales Gaikindo, sepanjang 2018 Sienta hanya laris sebanyak 5.113 unit di Indonesia.
Menanggapi hal ini, Anton Jimmy, Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM) menyebut penjualan Sienta menurun karena banyaknya pesaing yang memiliki harga mirip dengan Sienta.
"Karena memang di harga Rp 200 juta sampai Rp 250 jutaan itu banyak sekali mobil. Mungkin kami yang melakukan segmentasi, tapi konsumen di harga segitu kan melihat banyak pilihan," ucap Anton di Jakarta (5/3/2019).
(Baca Juga : Penjualan Xpander Kalahkan Avanza di Januari 2019, Toyota Sebut Sudah Lampaui Target)
"Produk dari TAM sendiri ada Veloz dan Rush. Produk dari kompetitor juga banyak yang bermain di harga segitu," sambungnya.
Meski demikian, Anton menampik jika ada anggapan bahwa harga Sienta terlalu mahal sehingga konsumen beralih ke produk lain.
"Enggak (terlalu mahal) lah, kalau Sienta kemahalan, enggak mungkin di awal lauching bisa laku 3.000 unit per-bulannya," jelas Anton.
"Dengan banyak pilihan tersebut kami harus melihat juga, mencari segmen yang tepat untuk Sienta di harga segitu. Jadi itu yang kami lihat," tutupnya.