Upgrade Suspensi SUV & D-CAB, Makin 'Sakti' Di Medan Off-Road

Sukandi - Sabtu, 23 Maret 2019 | 10:00 WIB

Upgrade Suspensi SUV & D-CAB Lift Up Your Ride! (Sukandi - )

Otomotifnet.com - Ingin membuat SUV dan double cabin (D-Cab) semakin sakti ketika dibawa off-road? Opsi utama yang perlu dipikirkan adalah meng-upgrade suspensinya.

Sebab, suspensi sangat vital untuk memberikan handling, kenyamanan hingga kemampuan off-road yang lebih mumpuni.

Namun untuk trik upgrade-nya di SUV maupun D-Cab, tentu tak boleh sembarangan.

Hal pertama yang perlu Anda ketahui sebelum meng-upgrade suspensi adalah kebutuhan atas kemampuan SUV Anda.

Apakah untuk main off-road ekstrim, atau sekadar off-road ringan saat rekreasi outdoor, atau hanya buat kejar tampilan lebih sangar.

Itu perlu dipikirkan masak-masak.

“Kalau sudah tahu jelas arah tujuan upgrade-nya, biasanya akan lebih optimal,” wanti Arif Sugiharto, salah satu punggawa workshop Banteng Mas yang terletak di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta Pusat.

Misalnya jika ingin agar SUV atau D-Cab Anda bisa lebih ‘sakti’ saat diajak off-road, maka opsi upgrade menggunakan lift kit jadi keharusan.

“Kita lebih rekomendasi suspension lift ketimbang body lift, karena akan jauh lebih optimal, nyaman dan aman untuk off-road maupun harian,” tambah Arif.

Namun aplikasi suspension lift-nya juga tak bisa sembarangan.

Anda juga patut memperhitungkan aksesori yang akan terpasang.

“Karena aksesori off-road seperti bumper atau bullbar, alat recovery macam winch, bobotnya berat lho. Ini akan membuat karakter suspensi berubah total,” ujar Andri Purba, dari bengkel spesialis suspensi jip Setia Jaya di Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi.

Nah, berikut hal-hal yang perlu Anda pertimbangkan saat ingin meng-upgrade suspensi SUV! Tomo / OTOMOTIF

Suspension Lift
UNTUK OFFROAD ATAU HARIAN?
Suspension lift menjadi opsi lift kit untuk menambah ground clearance SUV atau D-Cab Anda dengan aman dan nyaman.

Dok / OTOMOTIF
Suspension Lift UNTUK OFFROAD ATAU HARIAN?

Penambahan ketinggian yang disarankan untuk SUV dan D-cab adalah 4 hingga 5 cm.

“Atau maksimal 3 inci atau sekitar 7,5 cm jika menurut regulasi di Australia,” terang Arif.

Sebenarnya beberapa produsen juga menawarkan suspension lift dengan penambahan tinggi hingga 4,5 inci.

Namun spesifikasi tersebut khusus bagi yang ingin serius terjun off-road.

Selain itu, suspension lift dengan penambahan tinggi 4,5 inci atau lebih, membutuhkan modifikasi dan penyesuaian pada bagian suspensi bawaan mobil.

“Minimal ganti arm untuk suspensi depan, agar camber roda tidak jadi plus (+) akibat tertarik oleh arm,” tambah pehobi game ini.

Pilihan suspension lift-nya sendiri cukup banyak, namun umumnya buatan Australia atau Thailand.

Contohnya seperti produk OME, Raw 4x4, Dobinsons, Tough Dog dan Profender.

Harganya mulai dari Rp 10 hingga 12 jutaan.

Suspension lift tersebut tersedia untuk D-cab seperti Ford Ranger, Mitsubishi Triton, Toyota Hilux hingga SUV layaknya Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport.

Untuk mobil-mobil yang menggunakan per keong, memang mudah mengganti pernya dengan yang berukuran lebih panjang.

Lalu bagaimana dengan mobil yang menggunakan per daun di bagian belakang seperti pikap kabin ganda?

Untuk per daun justru lebih mudah lagi, karena untuk meninggikan mobil tinggal ganti komponen shackle atau biasa dikenal dengan sebutan anting per yang memiliki ukuran lebih tinggi.

Namun menurut Arif, pemasangan suspension lift merek di atas, terbilang mudah dan tanpa modifikasi pada bagian suspensi SUV dan D-Cab.

“Karena biasanya si produsen sudah melakukan riset terlebih dahulu dengan mobilnya,” sahut pemukim di kawasan BSD ini.

Body Lift
Berbeda dengan lift kit, body lift meninggikan tubuh SUV atau D-Cab dengan cara mengganjal di antara bodi dan sasis.

Dok / OTOMOTIF
Body Lift

Oleh karena itu, body lift hanya bisa diaplikasi pada SUV dan D-Cab yang menganut konstruksi ladder frame.

Material untuk body lift juga beragam, mulai dari karet, alumunium hingga polyurethane.

Ada juga yang merupakan kombinasi alumunium dan polyurethane, atau yang full polyurethane.

Oh iya, dana yang dibutuhkan untuk body lift sendiri mulai dari Rp 5 jutaan tergantung material yang digunakan.

Meski praktis, namun body lift tidak direkomendasikan baik untuk harian, off-road atau kompetisi.

“Karena bikin limbung, apalagi kalau sudah ditinggiin lebih dari 5 cm. Selain itu, kenyamanan juga akan jauh berkurang,” ujar Andri.

Spring rate
PERHATIKAN AKSESORI YANG DIPAKAI
Seperti yang sudah disinggung di atas, selain aplikasi suspension lift, pemilik SUV dan D-Cab juga perlu memperhatikan aksesori dan peralatan recovery beserta pendukung yang akan dipasangkan.

Dok / OTOMOTIF
Spring rate PERHATIKAN AKSESORI YANG DIPAKAI

Karena akan sangat berpengaruh dengan bobot yang nanti membuat kerja suspensi jadi tidak optimal.

Umumnya suspension lift memiliki beberapa pilihan spring rate atau tingkat kekerasannya.

Lazimnya tersedia dua pilihan, medium dan hard.

Di beberapa merek, ada yang menggunakan pilihan heavy duty atau non heavy duty.

“Biasanya kalau medium atau non havy duty, spring rate-nya berkisar 50 kgm/mm. Sementara yang hard atau heavy duty berkisar 100 kgm/mm,” terang Arif.

Nah, jika Anda ingin menggunakan aksesori atau peralatan recovery yang lengkap, disarankan menggunakan suspension lift tipe heavy duty.

Karena, akan kuat dalam menopang bobot mobil yang sudah jauh bertambah berat akibat penggunaan aksesori dan peralatan recovery.

Namun jika Anda hanya ingin tampil minimalis atau sekedar menggunakan bullbar, disarankan untuk menggunakan suspension lift tipe non heavy duty.

“Jangan terbalik, pasang aksesori lengkap, tapi hanya pasang per dengan spring rate non heavy duty. Jangan kaget bila kerja suspensi jadi terlampu keras dan enggak awet, atau bahkan bisa langsung amblas,” sahut Andri.

Begitu juga sebaliknya, jika hanya ingin tampil minimalis dengan penggunaan hanya aplikasi aksesori tidak terlalu banyak, maka disarankan untuk menggunakan spring rate yang medium atau non heavy duty.

“Kalau hanya pasang bullbar tapi pakai per dengan spring rate hard atau heavy duty, jelan bantingan mobil akan keras dan tidak nyaman untuk harian. Jadi, pertimbangkan dulu aplikasi aksesori dan peralatan recovery, baru tentukan spek suspension lift-nya,” tambah Andri.

Aplikasi Balance Arm
LEBIH STABIL
Salah satu cara untuk meminimalisir body roll pada SUV dan D-Cab, bisa dengan ditempuh dengan mengaplikasi balance arm.

Dok / OTOMOTIF
Aplikasi Balance Arm LEBIH STABIL

Alat ini terpasang pada bagian gardan belakang.

Fungsinya untuk membuat gerakan gardan dan arm lebih stabil saat di jalan raya.

Aplikasi balance arm ini hanya untuk suspensi belakang, dan tak lantas membuat bantingan suspensi menjadi lebih keras.

“Balance arm bukan chassis reinforcement, tapi dia hanya membuat gerakan arm belakang dan gardan menjadi lebih lebih seirama. Sehingga membuat kerja suspensi belakang menjadi optimal,” ujar Arif.

Di pasaran, mulai banyak tersedia balance arm untuk SUV dan D-Cab seperti Toyota Fortuner dan Hilux, Mitsubishi Pajero Sport dan Triton serta Ford Ranger.

Salah satunya merek JS Work buatan Thailand yang dibanderol Rp 3,3 juta per set-nya.