Menperin Minta Ekspor Otomotif Nasional Bisa Capai 450 Ribu Unit

Ignatius Ferdian - Sabtu, 30 Maret 2019 | 16:10 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, Harjanto (kanan) berbincang dengan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Industri otomotif menjadi salah satu sektor manufaktur andalan untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Oleh karena itu, pemerintah memberikan prioritas pengembangan agar semakin berdaya saing global terutama di tengah bergulirnya era digital.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Opening Ceremony GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Surabaya, Jawa Timur (29/3/2019).

“Pemerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim usaha yang kondusif agar dapat mendorong penambahan investasi baru maupun perluasan usaha di sektor industri otomotif,” kata Airlangga melalui keterangannya.

(Baca Juga : Proyek Mobil Listrik Dijalankan Bertahap, Menteri Perindustrian Ungkap Alasannya)

Ia menilai, produk otomotif nasional telah diakui kompetitif di kancah internasional.

Daya saing ini tidak terlepas dari pengoptimalan komponen lokal yang semakin meningkat.

“TKDN ini yang menjadi kunci keberhasilan dari sektor industri otomotif nasional, yang diharapkan mampu menjadi hub bagi pasar Asean bahkan di tingkat Asia,” jelasnya.

Keunggulan itupun tercermin dari capaian ekspor sebesar 346 ribu unit atau setara USD 4,78 miliar pada tahun 2018.

"Tahun kemarin, ekspor mobil CBU sudah menyentuh di angka 264 ribu unit, dan yang bentuk CKD sekitar 82 ribu unit, sehingga total menembus 346 ribu unit," ucapnya.

(Baca Juga : Teka-teki Indonesia Tak Bisa Ekspor Mobil ke Australia Terjawab, Semoga Teratasi!)

"Tahun ini ditargetkan bisa menembus 400-450 ribu unit,” sambung Airlangga.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, ekspor mobil CBU Indonesia capai 264.553 unit pada 2018 atau naik 14,4 persen dibanding tahun sebelumnya 231.169 unit.

Kenaikan juga dialami ekspor komponen yang tercatat di angka 86,6 juta pcs pada 2018 atau tumbuh 6,6 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 81,2 juta pcs.

Kinerja positif lainnya ditunjukkan melalui capaian produksi kendaraan roda empat atau lebih pada tahun 2018 yang memembus hingga 1,34 juta unit atau setara USD13,76 miliar.

(Baca Juga : Ekspor All New Honda Brio Ke Vietnam Dan Filipina, Senilai Rp 1 Triliun)

“Kalau pasar domestik, kita lebih unggul dari Thailand. Kami menargetkan, produksinya nanti bisa mencapai 1,5 juta unit pada tahun 2020,” tutur Airlangga.

Saat ini ndustri otomotif di Indonesia telah berkembang menjadi basis produksi kendaraan jenis MPV, truck, dan pick-up.

Dimana pengembangannya diarahkan untuk meningkatkan ekspor ke pasar global dengan target besarnya sebagai pemasok kendaraan jenis sedan dan SUV.

“Kami juga mendorong agar manufaktur-manufaktur otomotif dalam negeri dapat merealisasikan program pengembangan kendaraan rendah emisi atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV),” imbuhnya.

(Baca Juga : Wuling Berencana Ekspor Produk Rakitan Indonesia, Ini Penjelasannya)

Melalui program tersebut, ditargetkan pada tahun 2025 kendaraan berbasis energi listrik dapat mencapai sekitar 20 persen.

“Industri otomotif nasional sebagai salah satu sektor andalan dalam roadmap Making Indonesia 4.0, yang ditargetkan pada tahun 2030 dapat menjadi basis produksi kendaraan bermotor Internal Combustion Engine (ICE) maupun Electrified Vehicle untuk pasar domestik dan ekspor,” paparnya.