Otomotifnet.com - Oli mesin mobil bensin dan diesel dahulu berbeda.
Tapi sekarang, produsen mulai mengembangkan oli yang bisa dipakai mesin diesel dan bensin.
Ciri oli tersebut bisa untuk dua jenis mesin berada di labelnya.
"Untuk oli yang bisa digunakan baik mesin bensin maupun mesin diesel biasanya tertulis 'for diesel and gasolines engine'," jelas David Tanjung, pemilik Toda, Kelapa Gading, Jakut, (2/4/2019).
(Baca Juga : Bensin dan Oli Mesin Bisa Memicu Overheat Juga, Ini Kata Ahlinya)
"Jadi oli ini bisa digunakan untuk kedua jenis mesin tersebut," sambungnya.
Selain itu, juga bisa dilihat di label oli bagian belakang.
Oli yang memang bisa digunakan kedua jenis mesin tersebut juga biasanya terdapat API service bertuliskan SN/CF.
"SN sendiri standarisasi untuk mesin bensin, sedangkan CF adalah standarisasi mesin diesel," tutur David.
(Baca Juga : Oli Mesin Motor Eceran, Barang Asli, Beda Harga Hampir Separuh)
"Maka bila ada label keduanya berarti oli tersebut bisa digunakan untuk mesin bensin maupun mesin diesel," tambah David sambil tersenyum.
Selain standarisasi API service SN/CF, oli ini biasanya juga terdapat standarisasi ACEA.
ACEA atau Association des Constructeurs Europeens d’Automobiles merupakan standariasi untuk mesin mobil eropa.
"Untuk oli yang bisa digunakan di mesin diesel dan bensin standariasi ACEA-nya biasanya tertulis ACEA A/B," sebutnya lagi.
ACEA A merupakan standarisasi untuk mesin bensin, sedangkan untuk B merupakan standariasi untuk mesin diesel penumpang atau mesin diesel ringan.
"Kalau terdapat tulisan yang disebut di atas, berarti oli itu aman untuk mesin bensin dan mesin diesel," tutup David yang asik diajak berdiskusi ini.