Kerap Terlupakan, Dirjen Kemenhub Ingin Derajat Sopir Truk Sama Dengan Pilot

Ignatius Ferdian - Senin, 8 April 2019 | 17:00 WIB

Ilustrasi truk (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Jasa sopir truk kerap terlupakan sebagian orang, Dirjen Kemenhub ingin mengangkat derajat para sopir truk sama dengan pilot.

Para sopir truk sering mendapatkan penilaian negatif dari pengguna jalan lain, seperti disebut sebagai biang kemacetan atau penyebab jalan rusak.

Menghakimi sopir truk dengan pandangan negatif, membuat masyarakat lupa bahwa ada jasa besar dan pengorbanan mereka di balik kenyamanan hidup setiap orang.

Tanpa kontribusi mereka, makanan, minuman, pakaian, atau apapun yang kita konsumsi setiap hari tak akan pernah dapat kita nikmati dengan mudah seperti saat ini.

(Baca Juga : Pajero Sport Jenderal Polisi Terciduk Tilang Elektronik, Mau Gak Mau Harus Terima)

Ketika orang-orang menikmati makanan yang lezat, mereka hanya makan seadanya di pinggir jalan.

Ketika kita istirahat di dalam kamar yang nyaman, mereka hanya istirahat selagi sempat untuk memastikan kiriman yang mereka bawa bisa tiba tepat waktu.

Hal itulah yang disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi.

"Jadi artinya bahwa kalau profesi pengemudi ingin menjadi sebuah profesi yang sama dengan nahkoda dan pilot, ya dari pengemudi itu sendiri yang harus melakukan perubahan," ucap dia (8/4/2019).

(Baca Juga : Pajero Sport Setengah Terlentang di Sungai, Saksi Sebut Karma Halangi Ambulans)

Bahkan lanjut dia, Presiden Joko Widodo orang tuanya bermula dari sopir truk.

"Pak Presiden itu dulu mengatakan bahwa orang tuanya pengemudi truk yang kemudian melahirkan seorang presiden," kata Budi di Jakarta (8/4/2019).

"Jadi artinya kalau para pengemudi itu juga bekerja dengan profesional, dedikasi, komitmen dan integritas tentu semua bisa," sambung dia.

Ia mengatakan profesi pengemudi truk sangat vital.

(Baca Juga : Kijang Innova Remuk Depan, Roda Kiri 'Bugil' Hajar Bus Arah Berlawanan)

Perannya dalam mendistribusikan sembako dan logistik bagi warga sangat dibutuhkan warga.

Bahkan Budi menegaskan, bahwa sekitar 60-70 persen pergerakan di sektor darat adalah dari pengemudi truk.

"Hampir 60-70 persen pergerakan itu banyak di darat dan itu semua kita mengandalkan kepada kemampuan, keterampilan, dedikasi dan disiplin para pengemudi sehingga yang kita makan sehari-hari dan yang kita gunakan sehari logistik itu semua karena jasa para pengemudi kita," tuturnya.