Otomotifnet.com - Seorang pengemudi truk menulis surat terbuka yang ditujukan ke Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Isi suratnya berisi curhatan yang meminta tanggapan dan tindakan dari Kapolri.
Dalam unggahan yang dituliskannya melalui akun Facebook Iman Handoko, pengemudi truk itu cerita soal pengalamannya.
Ia yang beberapa kali mendapat perlakuan tak baik dari anggota kepolisian.
(Baca Juga : Ngeri...Tegur Orang Duduk di Pembatas Jalan Tol, Dua Petugas Polisi Ditembak)
Terlebih saat Dirinya melaju di dalam tol dan itu selalu terjadi beberapa kali.
Dikatakannya, Ia kerap kali bertemu dengan anggota kepolisian yang menggunakan mobil dinas polisi bertuliskan Patroli Jalan Raya (PJR).
Meskipun surat dokumen dan surat-surat kendaraan sudah lengkap, Dirinya mengaku selalu dianggap salah oleh petugas tersebut.
Imam mengaku selalu dimintai uang meskipun tidak mempunyai kesalahan apapun.
(Baca Juga : Dua Petugas Patroli yang Ditembak Sempat Balas, Tapi Kena di Dada dan Tangan)
Bahkan dalam surat terbukanya itu, Imam mengaku selalu takut dan deg-degan setiap kali mengendarai truk dan bertemu dengan petugas kepolisian dengan mobil PJR.
Dalam unggahannya itu pula, Imam Handoko menyertakan foto deretan mobil polisi dengan tulisan PJR untuk melengkapi surat terbuka yang dibuatnya.
Berikut isi lengkap surat suara yang ditulis Imam Handoko untuk Kapolri Tito Karnavian:
"Surat terbuka buat Kapolri
Kepada Yth Bapak Kapolri.
Dengan Hormat,
Pak Tito, saya adalah seorang Driver Truck yang kadang setiap saat menggunakan jalan tol.. Setiap ada pengiriman baik dalam atau luar kota, saya selalu memanfaatkan jalan tol yang memang sangat membantu dalam pengiriman, mempercepat jarak tempuh dan mempersingkat waktu..
Tapi ada satu ganjalan bila saya lewat jalan tol.. Iya Pak, itu anak buah bapak yang mobilnya tertulis PJR.. Selalu saja jadi momok buat kami, para sopir truk.. Kenapa kami kok selalu aja salah di mata anak buah Bapak... Walaupun surat surat dan dokumen kami lengkap, selalu aja kami pada posisi yang tidak bisa melawan.. Dan ujung" nya kami harus memberikan sejumlah uang. Dalam bahasa kami nge mel.. (memalak)
Bapak Tito Karnavian yang terhormat..
Bolehkah saya bertanya.. Sebenarnya apa sih tugas utama dari anak buah Bapak yang ada di jalan tol? (PJR)??? Apakah utk mengamankan pengguna jalan tol dari kejahatan, ataukah hanya untuk mencari uang tambahan dari para sopir??
Jujur Pak, kami para Driver lebih nyaman bila tidak berjumpa dgn petugas PJR.. Karena bila kami lihat petugas PJR dari jauh saja, jantung kami berdegup kencang. Kami tau, pasti kami akan keluar uang ekstra yang harus diambil dari uang jalan kami..
Kami hanya berharap kepada Bapak, apabila Petugas ini lebih merugikan para Sopir Truk supaya PJR yang bertugas dijalan tol agar di tiadakan saja dan diganti dengan petugas yang lebih bisa mengayomi para Sopir. Khususnya Sopir Truk.
Mohon maaf bila surat ini menyinggung Bapak.. Tapi hanya ini yang bisa saya sampaikan kepada Bapak, karena kami tidak memiliki kemampuan bila sudah menghadapi anak buah Bapak di jalan tol..
Terimakasih atas perhatian dari Bapak. Semoga Bapak selalu dalam lindungan Allah swt..
Aamiin....."