Memperingati Kematian Legenda F1 Ayrton Senna, Pembalap Idola Valentino Rossi

Ignatius Ferdian - Kamis, 2 Mei 2019 | 08:30 WIB

Valentino Rossi (kanan) memang sudah menyaksikan aksi Ayrton Senna sejak masih kecil (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Tanggal 1 Mei 2019 kemarin, tepat jadi tahun ke-25 memperingati legenda F1, Ayrton Senna.

Ayrton Senna memang jadi inspirasi dan idola hampir semua pembalap F1.

Maupun yang menontonnya balapan atau hanya sekadar dari buku dan film dokumenter.

Tidak hanya di kancah F1, pembalap MotoGP, Valentino Rossi pun mengakui kalau dirinya mengidolakan Ayrton Senna.

(Baca Juga : Pacar Marc Marquez Curhat Hubungan Asmaranya, Kepribadian 'The Baby Alien' Bikin Meleleh)

"Senna adalah sebuah inspirasi, meskipun ia sudah meninggal 20 tahun lebih, semangatnya akan terus hidup di setiap pembalap," ujar Rossi.

Pembalap yang kini bernaung di Monster Energy Yamaha MotoGP Team pun meenyaksikan balapan yang menewaskan Senna.

Kala itu Rossi sedang menyiapkan diri untuk melangkah ke kancah balap dunia, GP125.

Senna yang meninggal di Italia, jelas membuat Rossi dan masyarakat Italia lainnya merasa heboh dan dibisingkan dengan peristiwa itu.

(Baca Juga : Merah Putih Berkibar Di Australia, Andi Gilang Finish Kedua Race 2 SS600)

Saat masih kecil, Rossi memang sempat ingin menjadi pembalap mobil.

Ferrari dan Senna jelas menjadi kombinasi apik untuk mempengaruhi para remaja di Italia pada masanya.

Alhasil, Rossi kecil pun sempat membuat gokart yang dibikin oleh Ayahnya, Graziano Rossi dan berandai-andai dirinya sedang melawan Senna.

Setelah bertarung di kacah MotoGP pun, akhirnya Rossi sempat merasakan performa mobil F1.

(Baca Juga : Lolos Masalah Winglet, Ducati Diprotes di Ajang WSBK, Motor Dibilang Mirip Kayak MotoGP)

Ketika itu, dirinya disambut baik oleh Michael Schumacher dan Ferrari.

Bahkan, ada kemungkinan dahulu kalau Rossi sempat ingin berubah haluan dengan menjadi pembalap jet darat.

Pasalnya, Michael Schumacher yang ketika itu menemani tes pun dibuat terkejut dengan data telemetri dan catatan waktu yang dibuat oleh Rossi kala itu.

Namun, akhirnya Rossi tetap memilih bertahan di MotoGP yang sudah membuatnya menjadi salah satu legenda.