“Korban sepertinya tidak memperhatikan kondisi sekitar. Dia tidak tengok kanan-kiri,” jelas Tohir.
Saat mobil korban ada di atas rel, kereta Rapih Dhoho dengan nomor lokomotif CC 2039815 melaju kencang dan menabraknya dari arah kanan.
Mobil dengan warna silver ini sempat terseret hingga sekitar 150 meter.
Kereta ini menabrak tepat di bagian ruang kemudi, dan membuat Suhit meninggal dunia.
(Baca Juga : Honda Brio Telentang di Puing Bangunan, Parkir di Garasi Mendadak Longsor)
“Korban meninggal dunia di lokasi, karena luka parah di bagian kepala,” ujar Tohir.
Mobil korban sempat terguling dalam proses evakuasi.
Jenazah Suhit kemudian dievakuasi ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak Tulungagung.
Informasi yang didapat di antara warga, Suhit adalah anggota Banser Rejotangan.
Dia pernah menjabat mantan Ketua Gerakan Pemuda Ansor Ranting Desa Panjerejo.
Saat itu korban hendak menjenguk anaknya yang sedang belajar di pondok pesantren.
Ia memilih jalan pintas melalui jalan kampung, menuju perahu penyeberangan.
Artikel serupa telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Mau Jenguk Anaknya di Pondok, Avanza Anggota Banser dan Mantan Ketua Ansor ini Tertabrak Kereta Api