Otomotifnet.com - Tak cuma duet Avanza dan Xenia, Rush dan Terios juga salah satu produk kembar kolaborasi PT Toyota Astra Motor (TAM) dengan PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Hanya saja keduanya hadir untuk mengisi pasar Low-Sport Utility Vehicle (LSUV) di Indonesia.
Meski begitu, nasib keduanya beda jauh. Baik dalam angka penjualan maupun harga jual kembali atau resale value.
Lantas, mana yang memiliki resale value terbaik di atara Toyota Rush dan Daihatsu Terios?
(Baca Juga: Harga Honda Mobilio Seken Pasca Lebaran, Dibanderol Mulai Rp 130 Jutaan)
Memang, harga jual mobil sudah pasti turun dari tahun ke tahunnya. Tapi seberapa besar penurunannya di pasaran, itulah yang jadi pertimbangan.
Berikut ini hasil mengkomparasikan resale value keduanya, berdasarkan harga yang ditemukan di pasaran mobil bekas (mobkas) saat ini.
Ambil contoh harga mobil baru Toyota All New Rush G A/T saat ini dibanderol dengan harga Rp 251,3 juta on the road DKI Jakarta.
Sementara untuk harga bekas unit keluaran tahun 2018 kini berada di kisaran Rp 220 juta.
(Baca Juga: Daihatsu Taft GT Antik dan Termahal Se-Indonesia! Dijual Nyaris Rp 500 Juta, Kunci Serep Tersimpan)
Hasilnya terjadi depresiasi sebesar 13,6 persen atau selisih harga Rp 34,21 juta dari harga barunya.
Lantas, apakah hasil tersebut lebih buruk daripada yang dialami oleh Daihatsu Terios? Ternyata tidak.
Bisa dibilang resale value Toyota Rush lebih baik ketimbang saudaranya tersebut.
Misal harga mobil baru Daihatsu All New Terios R A/T saat ini dibanderol Rp 249,5 juta on the road DKI Jakarta.
Sedangkan harga bekasnya untuk unit keluaran tahun 2018 saat ini adalah Rp 205 juta.
Dengan begitu, depresiasi harga Daihatsu Terios lebih tinggi daripada Toyota Rush yakni 17,8 persen atau turun Rp 44,5 juta dari harga barunya.