Otomotifnet.com - Polisi akan gunakan Traffic Analysis Accident (TTA) untuk mencari penyebab kecelakaan Toyota Calya dan truk Pertamina.
Sebab, penyebab kecelakaan masih simpang siur dan minim saksi di lokasi.
Sebab, tiga orang tewas terbakar termasuk kedua pengemudi Calya dan truk Pertamina.
Insiden maut itu terjadi di tol Wiyoto Wiyono, depan gerbang tol Rawamangun, Pulogadung, Jaktim, dini hari, (21/7).
(Baca Juga: Calya Habis Dibabat Api, Truk Pertamina 32 Ribu Liter BBM Menyala, 3 Orang Meregang Nyawa)
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Muhammad Nasir mengatakan olah TKP menggunakan TAA dimungkinkan.
Karena hingga kini sebab kecelakaan belum diketahui dan belum dilakukan olah TKP.
"Kami akan upayakan dengan TAA kalau memungkinkan," kata Nasir saat dikonfirmasi di Pulogadung, Jakarta Timur, (22/7).
TAA bertujuan untuk memperoleh informasi berupa kronologis, pola kejadian, informasi teknis, kondisi infrastruktur, kondisi pelaku kecelakaan baik secara fisik atau mental.
Olah TKP menggunakan TAA yang melibatkan teknologi modern termasuk teknologi baru yang belum sepenuhnya dimiliki tingkat Polres maupun di wilayah Polda Metro Jaya.
"Polres (Jakarta) Utara punya (TAA)," katanya
Kasus kecelakaan lalu lintas yang olah TKP-nya menggunakan TTA di antaranya kecelakaan 23 santri Pesantren Miftahul Huda yang menewaskan tiga orang pada 25 November 2018.
Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Timur, AKP Agus Sumarno mengatakan olah TKP kecelakaan berujung kebakaran yang membuat 12 unit mobil pompa dan 48 personel dikerahkan.
"Nanti ada olah TKP lagi kalau enggak Rabu, Kamis nanti, kami baru manual nanti pakai alat, olah TKPnya," kata Agus.
Dalam musibah itu, pengemudi truk Pertamina berpelat B 9851 SEH Asep Abdurohman (35), kernet Ahmad Wagiyonto (23), dan pengemudi Toyota Calya berpelat B 2230 TOW Peter Christian Djaja (26) tewas terbakar.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Guna Ketahui Penyebab Kecelakaan Maut, Polisi Berencana Gunakan Traffic Analysis Accident