Otomotifnet.com - Dwi Budhi Martono, guru SMK 2 Solo yang juga inisiator Esemka mengungkapkan kalau ketangguhan Esemka Bima tak perlu diragukan lagi.
Kekuatan pikap Esemka Bima diklaim mampu membawa beban seberat setengah ton atau 500 kilogram dalam kondisi menanjak.
Budhi mengaku sudah menggunakan Esemka Bima sejak tahun 2013 dan sering dipakai sehari-hari.
Namun dirinya pernah melakukan pengujian mengangkat beban 500 kilogram dari Tasikmadu, Karanganyar ke Selo, Boyolali.
(Baca Juga: Pabrikan Esemka Diserbu Banyak Pujian, Pengamat Otomotif Beri Saran, Maksimalkan Pemasaran)
Jalur tersebut terkenal dengan kondisi geografis yang menanjak cukup curam.
Wilayah Selo Boyolali terkenal dengan kondisi alam yang indah namun jalur tersebut cukup berat lantaran kondisinya di lereng Gunung Merapi dan Merbabu.
"Hasilnya Esemka juga kuat dan sampai saat ini masih saya pakai," kata Budhi.
Sebagai Inisiator Esemka Budhi sudah membuat dan melakukan pengujian dokumen mobil Esemka sejak lama.
(Baca Juga: Esemka Bima Trending di Twitter, Jadi Kontroversi, Dibilang Mobil Rebadge)
"Saya merakit Esemka Bima untuk niaga tahun 2012, dan melakukan uji sekaligus terdokumentasi pada 2013," papar Dwi Budhi Martono (10/9).
Sejak saat itu saya menggunakan mobil Esemka Bima ini menjelajahi berbagai wilayah.
Dirinya mengaku sudah menggunakan mobil ini sejauh 300 ribu kilometer di antaranya ke Malang dan Banyuwangi (Jatim), Serang (Jabar), dan sampai saat ini tidak ada gangguan.
Menurut Budhi, kondisi Esemka Bima sampai saat ini masih bagus dan layak digunakan sehari-hari.
(Baca Juga: Jokowi Tegaskan Pabrik Esemka Bakal Beroperasi Mandiri, Tak Ada Bantuan Pemerintah)
Budhi bercerita untuk kualitas produk Esemka yang dibuat di Pabrik Boyolali tentu akan lebih bagus dari buatannya tahun 2012 lalu.
"Kalau spare part dan teknisi yang memasang tentunya lebih bagus sekarang ini dibandingkan saya dulu hanya anak SMK saja," kata Budhi.
Mobil Esemka Bima yang dirakit Budhi dan terdokumentasi pada 2013 memiliki kapasitas 1100 cc.
Dia menambahkan, biaya produksinya menelan Rp 50 juta.
"Total dengan pengujian dan pendokumentasian ya capai Rp 55 Juta - Rp 58 juta," aku dia membeberkan.
Artikel serupa telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Inisiator Ungkap, Selama Ini Pikap Esemka Bima Kuat Membawa Barang Setengah Ton di Jalur Menanjak