Swing Arm Karbon Unggul Dibanding Aluminium, Kaku Tapi Juga Lentur

Irsyaad Wijaya - Sabtu, 14 September 2019 | 13:05 WIB

Swing arm karbon motor MotoGP (Irsyaad Wijaya - )

"Pada aluminium, membuat bagian yang lebih lentur membuat aluminium menjadi terlalu tipis dan rawan pecah," jelasnya.

"Sedangkan pada swing arm karbon, insinyur lebih leluasa mengatur lembaran serat carbon untuk menentukan kekakuan seperti yang diinginkan," ungkapnya.

"Jadi setiap bagian bisa berbeda kekakuan dan kelenturannya," tambahnya.

Selain soal kekakuan dan kelenturan yang bisa dimainkan, swing arm berbahan karbon juga lebih unggul dalam hal bobot yang ringan.

(Baca Juga: Tim KTM Dulu Memprotes Spoiler Swing Arm Ducati, Kini Ikutan Pakai)

twitter/denkmit
Honda RCV pakai swing arm karbon di tes pramusim MotoGP 2018, Buriram, Thailand

"Bobot swing arm karbon umumnya 0,5 kg lebih ringan dibandingkan swing arm aluminium," bebernya.

"Sangat sulit untuk memangkas bobotnya hingga lebih dari 1 kg dibandingkan swing arm aluminium," yakin Corrado.

Soal biaya, Corrado bilang untuk membuat 1 buah swing arm karbon pastinya lebih mahal dibandingkan membuat 1 swing arm aluminium.

"Namun, buat biaya produksi satu musim sebenarnya tidak akan jauh berbeda bahkan bisa lebih hemat dibandingkan pakai aluminium," tegasnya.