Otomotifnet.com - Bos tim Petronas Yamaha, Razlan Razali mengaku kesal dengan laporan kemalingan di sirkuit Sepang yang dialami setidaknya enam tim di MotoGP Malaysia.
Dirinya bertanggung jawab penuh karena Datuk Razlan Razali juga menjabat sebagai chief executive officer Sepang International Circuit (SIC), atau bosnya sirkuit Sepang.
Nama MotoGP Malaysia tentu saja tercoreng karena aksi kriminal itu.
Karena menurutnya hampir setiap tahun pihaknya meningkatkan keamanan.
(Baca Juga: Marc Marquez Terlempar, Pembalap Yamaha Dominasi Kualifikasi MotoGP Malaysia 2019)
Dikutip dari nst.com.my, SIC telah mengonfirmasi bahwa kejadian itu dialami sejumlah tim yang berlaga di kelas Moto2 dan Moto3.
Yaitu tim Gaviota Angel Nieto (Moto3 dan Moto2), BOE Skull Rider Mugen Race (Moto3), CIP Green Power (Moto3), Reale Avintia Arizona 77 (Moto3), dan Red Bull KTM Ajo (Moto3).
Diyakini kejadiannya pada Jumat (1/11) dini hari di area paddock sirkuit Sepang.
Razlan Razali mengatakan, kasus tersebut telah diserahkan kepada polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
(Baca Juga: FP4 MotoGP Malaysia Kejar-kejaran Waktu, Posisi Valentino Rossi Direbut Sang Murid)
"Insiden itu terjadi Jumat pagi dini hari, antara jam 1 sampai 6 pagi saat hujan deras,” kata Razlan Razali dalam jumpa pers di sirkuit.
“Sekitar lima atau enam tim kena dampaknya, meskipun yang lebih parah adalah (tim) Angel Nieto, yang kehilangan banyak spare part Moto2 dan Moto3," jelasnya.
"Kami telah menerima daftar spare part yang telah dicuri dan sudah memberikan informasi yang diperlukan kepada polisi,” sebutnya.
“Kami akan menyerahkannya kepada mereka untuk melakukan penyelidikan,” sambungnya.
"Saya jelas sangat kecewa dan marah atas kejadi ini, karena kami terus memperketat keamanan kami setiap tahun,” tegas Razlan Razali.