Otomotifnet.com - Penjualan Honda Super Cub C125 enggak dipatok terlalu tinggi oleh Astra Motor Jateng selaku main dealer Honda Jawa Tengah.
Kalau dibandingkan dengan harga motor bebek lain, setara 3 unit Honda Supra X 125 CW yang dihargai Rp 19.680.000 di kawasan Jawa Tengah atau tembus Rp 59.480.000.
Langsung menyabet gelar sebagai bebek termahal di Indonesia, ada saja konsumen yang rela antre buat motor yang kental dengan nuansa retro ini.
Marketing Manager Astra Motor Jateng, Budi Hartanto pun akhirnya bersedia membeberkan data penjualan Honda Super Cub dari Januari hingga Oktober 2019.
(Baca Juga: Honda PCX 150 Potensi Mati Mendadak, Konsumen Dapat Surat Suruh ke AHASS)
Menurut Budi, Astra Motor Jateng sudah berhasil menjual 19 unit Honda Super Cub pada rentang Januari-Oktober 2019.
Kalau dirata-rata memang tidak tinggi, hanya 1-2 unit saja per bulannya. Tapi balik lagi, Honda Super Cub memang menyasar kalangan pehobi karena bukan menjual performa, tapi nostalgia.
Budi juga memperlihatkan kalau kontribusi penjualan Honda Super Cub di Jawa Tengah paling banyak dari Karesidenan Pekalongan.
Ngomongin Honda Super Cub tentu paling berkesan adalah desainnya, membawa kita mengenang Honda Super Cub C100 yang lahir tahun 1963, cub atau motor bebek pertama Honda yang menjadi cikal bakal motor bebek di seluruh dunia.
(Baca Juga: ADV250 Rumornya Bakalan Muncul di Indonesia, Honda: Akan Kami Produksi)
Tapi detailnya, C125 memang beda banget, ini sangat modern! Detail rapi dan futuristik seakan tersembunyi di balik desain keseluruhan yang mirip motor tua dengan lampunya sudah full LED, nyalanya terang dan jauh dari kesan klasik.
Honda Super Cub C125 memiliki spesifikasi mesin yang mirip Honda Supra X 125. Tampilan luarnya saja sudah mirip sekali, blok silinder sampai sirip-siripnya juga mirip.
Cover bak kopling dan magnetnya juga serupa, sedikit beda karena detail sudut-sudut pada Super Cub C125 dibuat lebih membulat agar terlihat klasik.
Sedang pada konfigurasi mesinnya, keduanya sama-sama satu silinder SOHC dengan 2 klep dan sudah mengusung injeksi bahan bakar tipe close loop, ditandai dengan adanya O2 sensor pada bagian saluran gas buang di kepala silinder.
(Baca Juga: ADV150, PCX dan Forza Laris di Honda Premium Matic Day, 100 Unit Ludes)
Transmisinya sama-sama 4 speed dan menggunakan kopling semi otomatis, tinggal injak tuas untuk memasukan dan mengurangi gigi tanpa menarik tuas kopling di setang.
Di area ruang bakar, bore x stroke-nya sama persis. Diamater pistonnya sama-sama 52,4 mm sedang panjang langkah pistonnya 57,9 mm.
Makanya secara kapasitas mesin juga sama persis, 124,89 cc. Begitu juga dengan rasio kompresinya, sama-sama 9,3:1.
Tapi output powernya beda, ternyata si bebek mahal Super Cub C125 enggak lebih besar dari Supra X 125.
(Baca Juga: Honda Monkey Laku Keras di Makassar, Target 11 Unit Per Bulan 'Sekejap' Terlampaui)
Powernya cuma 9,07 dk di 7.500 rpm, sedang Supra X 125 mencapai 9,92 dk di 8.000 rpm.
Namun bicara torsi, giliran Super Cub C 125 lebih unggul dengan 9,79 Nm di 5.000 rpm, sedang Supra X 125 cuma 9,30 Nm pada 4.000 rpm.
Perbedaan ini tentunya berkaitan dengan seting ECU yang berbeda diantara kedua motor ini.
Secara standar emisi Super Cub C 125 juga sudah lebih baik karena lolos standar Euro 4.
(Baca Juga: Showa, Nissin dan Keihin Terancam 'Hilang' Akibat Kerjasama Honda dan Hitachi)
Makanya kalau diperhatikan, leher knalpotnya kecil meliuk dan memiliki catalytic converter.
Sudah jelas ya, basisnya memang menggunakan platform yang sama dengan mesin Supra X 125.
Namun dengan banyak penyesuaian dan beberapa perubahan spesifikasi yang membuat karakternya berbeda karena telah lolos standar Euro 4, Sob!