Sedang bodi belakang mungil, hanya ada jok pengendara tanpa menyisakan buat pembonceng.
Dan biar area mesin tak jadi tampak kekecilan, sengaja dibuatkan cover blok, bak magnet dan koplingnya, juga ada undercowl sehingga jadi padat berisi.
“Bisa saja sih mesin dimodifikasi jadi 2 silinder, tapi nanti biayanya jadi bengkak. Dan biar tetap adem, saya kasih kipas,” jelasnya.
Untuk membuat bodi sampai detailnya, Wisnu Eyank membutuhkan waktu sekitar 3 bulan, tapi sebelumnya konsep dan sketsa sudah matang.
Hampir semua bagian pakai fiberglass, “Kecuali tangki, itu pakai carbon fiber biar kuat,” ungkap modifikator kelahiran 1982 ini.
Sebelumnya, yang tersisa dari Tiger hanya rangka dan mesin.
“Juga suspensi depan, tapi segitiga diganti lebih lebar biar pelek 3,5 inci bisa masuk,” tutur Wisnu yang bermarkas di Puri Indah F-21, Karangklesem, Purwokerto, Jawa Tengah.