Otomotifnet.com - Presiden Joko Widodo kemarin (19/12/2019) melakukan blusukan di Kecamatan Krayan, Kalimantan Utara, meninjau proyek jalan di perbatasan negara dengan Malaysia menggunakan motor custom.
Tepatnya pakai Kawasaki W175 custom garapan Katros Garage.
Kawasaki W175 hijau keluaran 2018 ini berkonsep modern chopper, sebelumnya pernah dipakai Jokowi mengunjungi sebuah pasar di kawasan Tangerang November 2018 silam.
Mengenai konsep dan desain motor, ternyata Jokowi sendiri yang ingin modelnya seperti ini setelah berdiskusi dengan Andi ‘Atenx’ Akbar, sang owner Katros Garage.
(Baca Juga: Aprilia RS150 Akan Dijual di Indonesia? Piaggio Indonesia : Bisa Saja)
Untuk menjadi sebuah chopper, tentu saja bagian belakang harus rigid alias hardtail. Keras?
So pasti! This is a chopper man! Presiden pasti paham betul soal ini, karena juga memelihara chopper berbasis Royal Enfield.
Untuk membuat sasis hardtail, Atenx beserta tim memapas sasis W175 mulai dari tengah ke belakang. Kemudian frame belakang dibuat ulang dengan pipa besi berukuran sekitar 1 inci.
Dalam proses pembuatannya, Atenx bekerja sama dengan Sickless Custom, karena menyangkut deadline dan ia tidak memiliki jig untuk membuat sasis di workshop-nya.
Tapi desain, ukuran, dan model frame semua dari gue,” ujarnya.
Selain frame, semua bagian bodi ikut dibuat ulang, mulai dari sepatbor, boks di bawah jok, sampai tangki. Part ini handmade dari material pelat galvanis dengan tebal 1,2 mm.
Tangki baru model teardrop berukuran lebih ringkas dari standarnya. Kapasitasnya jadi sekitar 9 liter saja.
Kesulitan datang saat ingin menyesuaikan seating posture. Karena jok dan jangkauan setang harus pas dengan postur tubuh Presiden Jokowi.
Hal ini menjadi sulit karena tentu saja El Presidente tidak bisa datang untuk diukur badannya.
“Solusinya dengan bantuan salah satu teman yang memiliki postur tubuh sama dengan Pak Jokowi,” gelak Atenx.
Joknya sendiri menggunakan kulit sintetis dengan kontur yang mengikuti bentuk sasis dan sepatbor belakang.
Setang dragbar custom plus footstep yang terletak di depan, membuat riding position layaknya chopper sejati.
Bagian kaki-kaki, peredam kejut depan menggunakan unit upside down milik Yamaha Xabre beserta komstirnya.
Agar kaki-kaki emas dan komstirnya bisa terpasang pada rangka W175, Atenx menyesuaikan bushing-nya.
Rake sebenarnya standar, tapi menjadi centang karena bagian belakang motor melandai.
Pelek masih mengadopsi DFT berdiameter 16 inci dengan lebar 3 dan 3,5 inci di depan dan belakang, alias tak berubah dari modifikasi sebelumnya. Kemudian dibalut karet bundar Shinko E-270 berprofil gendut.
Agar ban gendutnya tak bersentuhan dengan rantai, Atenx menambahkan spacer dengan tebal kurang lebih 5 mm. Dengan ini gir belakang bisa center dengan gir depan dan ban tetap aman.
Sektor mesin, Atenx hanya menambah velocity stack pada karburator serta memasang knalpot custom dengan silencer dari Custom Kit karya Katros Garage. Suaranya kini imbang dengan tampilannya.
Sebagai finishing dipilih warna hijau yang juga merupakan permintaan presiden.
Data Modifikasi
Ban depan: Shinko E-270 5.00-16 M/C 69S
Ban belakang: Shinko E-270 5.00-16 M/C 69S
Pelek depan: DFT 3.00x16
Pelek belakang: DFT 3.50x16
Sok depan: Yamaha Xabre
Tangki: Custom Handmade galvanis 1,2 mm
Bodi: Galvanis 1,2 mm
Headlamp: Daymaker 5,75 inci
Stoplamp: Aftermarket
Sein: Aftermarket
Setang: Custom Dragbar
Sepatbor: Galvanis 1,2 mm
Handgrip: Bitwell
Knalpot: Katros Custom Kit + leher custom
Jok: Kulit Sintetis
Spion: Aftermarket
Katros Garage: 0838-9788-8333
Penulis: Rangga Kosala