Otomotifnet.com - Penjualan Proton mulai bangkit di Malaysia setelah diakuisisi oleh pabrikan asal China, Geely.
Berdasar data dari Malaysian Automotive Association (MAA), tahun lalu Proton sukses berada di posisi kedua penjualan terbanyak di Negeri Jiran tersebut.
Merek asal Malaysia ini berhasil mencatatkan angka penjualan sebanyak 100,183 ribu unit dan pangsa pasar mencapai 16,6 persen.
Tapi meski bisa dibilang sukses, Proton diharapkan nggak hanya jago kandang saja.
(Baca Juga: DFSK Glory 580 Produksi Indonesia Siap Diekspor, Hong Kong Sasaran Terdekat)
Mengutip dari Paultan.org, Geely meminta Proton untuk serius memperluas pasarnya ke negara-negara lain.
Utamanya dengan fokus mengincar pasar di negara Asia Tenggara (ASEAN) seperti Thailand, Singapura, Brunei dan tentunya Indonesia.
Li Chunrong, selaku CEO Proton mengungkapkan, Proton juga ditargetkan untuk membuka pasar ke Timur Tengah dan meningkatkan penjualannya ke Mesir.
Hal tersebut dikarenakan Proton ingin meningkatkan ekspornya hingga empat kali lipat pada tahun ini, dari pencapaian yang dibukukan selama 2019 kemarin sebanyak 1.000 unit.
(Baca Juga: DFSK Glory 580 Produksi Indonesia Siap Diekspor, Hong Kong Sasaran Terdekat)
Pihaknya juga menargetkan 40 persen penjualannya berasal dari pasar ekspor pada 2027 mendatang.
"Sekarang kami memiliki pondasi yang bagus, kami juga berkomitmen akan meluncurkan model-model baru setiap tahunnya," papar Li Chungrong mengutip dari Paultan.org.
Li menambahkan, menurutnya Perodua bukanlah merupakan kompetitor utama Proton saat ini.
Selain itu, pencapaian yang diperoleh selama 2019 kemarin membuat dirinya optimis Proton dapat mengalahkan Perodua sebagai market leader pada 2022 nanti.
(Baca Juga: KIA Pelajari Pasar Low MPV, Siap Bersaing Dengan 'Pasarnya' Pabrikan Jepang)
Lima tahun lebih cepat dari target yang direncanakan sebelumnya, pada saat Geely menanamkan investasinya untuk merek asal Malaysia tersebut.
"Perodua bahkan bukan (lagi) menjadi pesaing kami. Kenapa? Karena posisi produk yang berbeda, Saga kami jauh lebih baik ketimbang Bezza mereka (Perodua)," tuturnya.
Li juga menyebut Indonesia dan Thailand merupakan negara dengan pasar otomotif terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Akan tetapi, ia menolak untuk mengungkapkan lebih lanjut mengenai strategi Proton untuk kedua negara tersebut.