Otomotifnet.com - Saat bersaing di kompetisi offroad, tentunya strategi menjadi salah satu penentu keberhasilan menaklukkan rintangan Ekstrem.
Baik saat melewati kubangan lumpur yang dalam, tanjakan atau turunan curam, jalur trek berbentuk V atau bahkan melewati batuan besar.
Nah.. saat melewati rintangan tersebut, selain strategi tentunya pemilihan ban yang tepat akan menghasilkan kemenangan.
Pemilihan ban ber-tipe Ekstrem yang tepat pun ternyata harus pintar-pintar merubah ukuran angin ban yang biasa disebut psi.
(Baca Juga: Mobil Robot Pemadam Pemprov DKI Jakarta, Dibeli Rp 37,4 Miliar!)
“Setiap kondisi trek yang berbeda-beda saya selalu merubah angin ban,"
"Karena karakter trek sangat menentukan kekuatan ban saat dibejek untuk melalui rintangan yang ada”, beber Syamsir Alam Offroder Senior, saat ditemui diacara peluncuran ban Delium XTreme Xpedition.
Berapa psi sih yang pas ukuran ban offroad ekstrem, saat dibejek dengan kondisi trek yang berbeda?
Berikut pengalaman Syamsir Alam saat menaklukkan rintangan menggunakan Toyota FJ40 atau Daihatsu Taft yang sudah dimodifikasi.
Pada jalur atau trek batuan yang besar-besar saya berani menggunakan angin 7-10 psi.
Sangat enak dan napak ketika jip melaju di jalur batuan ekstrem.
Sedangkan untuk trek jalur lumpur yang dalam dan pekat angin yang pas 15 psi.
Tinggal mengurut tenaga mesin agar ban dapat melaju di trek lumpur yang dalam.
Lain lagi untuk trek gravel yang sedang penggunaan angin bisa mencapai 18-20 psi, sedikit bisa digeber kecepatan tinggi hehe..
Saat offroad selesai terus melewati jalur aspal penggunaan, angin pun berubah bisa mencapai 30 psi.
Karena saat di aspal kalau tekanan angin enggak pas, alur ban bisa cepat aus atau tipis.
“Yang paling utama saat beradventure harus sediakan kompresor yang bagus” tambah Syamsir.