Suzuki Mulai Waspada, Dibayangi Ancaman Virus Corona, Ganggu Vendor di China?

Ignatius Ferdian,Wisnu Andebar - Rabu, 19 Februari 2020 | 18:05 WIB

All New Ertiga GX improvement (Ignatius Ferdian,Wisnu Andebar - )

Otomotifnet.com - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjelaskan pihaknya mulai waspada terhadap virus Corona yang melanda China.

Hal tersebut dijelaskan langsung oleh Donny Saputra, selaku Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

"Nah, itu nanti dampaknya bagaimana kita masih wait and see," ujarnya di Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Ia menyebutkan, virus yang melanda negara yang dijuluki Negara Tirai Bambu ini menyebabkan perlambatan ekonomi yang bisa berdampak pada sebagian vendor Suzuki.

(Baca Juga: Produsen Otomotif Sempat Tutup Pabrik di China Karena Virus Corona, Kini Mulai Proses Produksi)

"Sebetulnya, enggak cuma vendor yang harus kita waspadai, kontraksi perlambatan ekonomi di China biasanya berefek juga," imbuhnya.

"Kalau mereka (China) ada perlambatan ekonomi, kan biasanya, khususnya ke negara Asia, mengalami perlambatan juga. Kami masih cek kalau itu berkaitan dengan vendor," sambungnya.

Meski secara keseluruhan produksi Suzuki sebagian besar sudah mengandalkan komponen dalam negeri, Donny mengaku tetap waspadai itu.

"Lokal konten kita sudah 85 persen, Ertiga sampai 87 persen. Tapi masih ada sisanya. Nah, sisanya yang masih terus kami cek. Kita berdoa sih semoga enggak ya," tutupnya.

Industri Otomotif China Makin Terpuruk, Imbas Virus Corona Besar, Ini Faktanya

Wabah virus corona terus menggerus industri otomotif di China.

Permintaan kendaraan roda empat pun seperti tenggelam dibarengi dengan produksi pabrikan yang juga semakin anjlok.

Bahkan dilansir dari Globaltimes.cn sejumlah pabrikan sedang menghadapi krisis modal.

Xu Haidong, Asisten Sekretaris Jenderal China Association of Automobile Manufacturers (CAAM), asosiasi pabrikan mobil di China memprediksi penjualan produk otomotif di pasar China bakal terjun pada kuartal pertama 2020 akibat persebaran virus Corona.

(Baca Juga: Pabrik Mitsubishi di China Tunda Produksi, Langkah Tegas Atasi Dampak Virus Corona)

Menurutnya, hal tersebut lantaran imbas jangka pendek dari virus Corona yang begitu besar.

Bahkan ia berpendapat efeknya lebih besar dibandingkan wabah SARS yang booming pada 2003 silam.

Provinsi Hubei yang berada di China daerah tengah biasanya menyumbangkan produksi otomotif sekitar 8-9 persen dari keseluruhan produksi di Negeri Tirai Bambu.

Selain itu ada juga Provinsi Guangdong dan Zheijang yang menjadi salah satu pusat pabrik otomotif.

(Baca Juga: Suzuki Belum Selesai Dengan XL7, Tahun 2020 Masih Ada SUV dan Mobil Komersial Baru!)

Sejak provinsi-provinsi tersebut terserang COVID-19, maka rakitan mobil dan spare part untuk pasar China juga terganggu.

Penjualan year on year (YoY) dalam bulan Januari saja anjlok 18 persen ke angka 1,9 juta unit.

Tak luput, penjualan kendaraan energi baru seperti PHEV, hybrid, hingga listrik juga terpuruk.

Bahkan penjualan kendaraan jenis ini turun 54,4 persen menjadi 44 ribu.