Untuk petugas, lanjut Nandang, pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua instansi terkait, seperti aparat kepolisian, Dinas Perhubungan hingga perugas dari Bina Marga.
"Untuk waktunya menyesuaikan, yang penting rekayasa ini bisa mengurangi getaran yang di sebelah kiri (lereng longsor). Kenapa rekayasa itu dilakukan tengah malam ? Karena kalau siang hari arus lalu lintas cukup padat," katanya.
Sebelumnya, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono mengatakan, hingga saat ini untuk jalur A atau arah Jakarta menuju Bandung masih tetap normal dan bisa dilintasi kendaraan jenis apapun, begitupun dengan jalur B atau arah sebaliknya atau di titik longsor lereng terjadi.
"Namun, rekomendasi yang kita sepakati bahwa untuk kendaraan berat (jalur B) harus di lajur kanan, kalau untuk kendaraan kelas 1 seperti bus bisa di lajur normal," ujar Istianto saat meninjau lokasi longsor (18/2).
Artikel serupa telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas Kendaraan Berat di Lajur Kanan Tol Cipularang Dilakukan Tengah Malam