Otomotifnet.com - Pihak PT Jasa Marga dan kepolisian sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait longsor yang sempat terjadi di Tol Cipularang.
Rencananya rekayasa arus lalu lintas tersebut khusus kendaraan berat di Tol Cipularang KM 118+600 menyusul dilakukannya perbaikan lereng yang mengalami longsor.
Uji coba tersebut akan dimulai pada tengah malam nanti atau pada Jumat (21/2) pukul 00.00 WIB.
Hal itu agar kondisi arus lalu lintas di Tol Cipularang tidak terlalu padat atau tidak terlalu ramai dengan kendaraan.
(Baca Juga: Tol Cipularang Kerap Longsor Susulan, Penyebab Terkuak, Perbaikan Satu Bulan)
Humas PT Jasa Marga, Nandang Elan mengatakan, untuk teknis uji coba rekayasa lalu lintas tersebut akan dilakukan sesuai saran dari Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono yang sudah melakukan peninjauan lokasi longsor.
"Uji cobanya mulai nanti malam dan kami akan pasang kanalasasi. Teknisnya sesuai saran dari Pak Kakorlantas Polri," ujarnya.
Sesuai saran dari Kakorlantas Polri, uji coba rekayasa lalu lintas untuk kendaraan besar yang melaju dari arah Bandung menuju Jakarta, nantinya akan diarahkan melaju di lajur kanan untuk mengurangi getaran lereng.
"Itu untuk mengurangi beban di lajur dekat lereng, makanya kendaraan berat harus di lajur kanan. Tapi itu bukan di jalur A tapi, lajur kanannya di jalur B," kata Nandang.
(Baca Juga: Tol Cipularang Berlaku Contra Flow Situasional, Truk di Lajur Kanan, Imbas Longsor)
Untuk petugas, lanjut Nandang, pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua instansi terkait, seperti aparat kepolisian, Dinas Perhubungan hingga perugas dari Bina Marga.
"Untuk waktunya menyesuaikan, yang penting rekayasa ini bisa mengurangi getaran yang di sebelah kiri (lereng longsor). Kenapa rekayasa itu dilakukan tengah malam ? Karena kalau siang hari arus lalu lintas cukup padat," katanya.
Sebelumnya, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono mengatakan, hingga saat ini untuk jalur A atau arah Jakarta menuju Bandung masih tetap normal dan bisa dilintasi kendaraan jenis apapun, begitupun dengan jalur B atau arah sebaliknya atau di titik longsor lereng terjadi.
"Namun, rekomendasi yang kita sepakati bahwa untuk kendaraan berat (jalur B) harus di lajur kanan, kalau untuk kendaraan kelas 1 seperti bus bisa di lajur normal," ujar Istianto saat meninjau lokasi longsor (18/2).
Artikel serupa telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas Kendaraan Berat di Lajur Kanan Tol Cipularang Dilakukan Tengah Malam