Otomotifnet.com - Sokbreker belakang empuk atau keras bisa dipengaruhi posisi pemasangannya.
Seperti contohnya pemasangan sokbreker tegak dengan yang agak miring, tentu berpengaruh pada bantingan atau empuk kerasnya sok ketika bekerja.
"Kalau posisi sokbreker tegak itu karakter bantingannya agak keras," buka Herlanudin, owner bengkel Erlan View.
"Soalnya berat yang berasal dari bikers dan motor bertumpu pada sokbreker," tambahnya.
(Baca Juga: Yamaha MT-15 Pakai Headlamp 'Alien', Dibongkar Ada 11 Item, Satu Set Rp 3,6 Jutaan)
Sebagian besar matik bongsor yang mengaspal di Indonesia mengadopsi sokbreker belakang dengan posisi agak tegak.
"Biasanya sokbreker matic zaman sekarang dibikin tegak tujuannya untuk berbagi ruangan dengan bagasi," kata pria yang akrab disapa Erlan ini.
Desain sokbreker belakang biasanya mengikuti bentuk bagasi yang digunakan.
"Soalnya semakin miring atau rebah sokbreker belakang akan semakin besar memakan ruangan untuk bagasi," tambahnya saat ditemui di Narogong, Bekasi, Jawa Barat.
(Baca Juga: Vespa Sprint, Primavera Hingga GTS Tenaga Bertambah, Cukup Ganti Satu Part)
Posisi sokbreker belakang agak miring atau bahkan rebah juga punya karakteristik yang berbeda.
"Kalau posisi sokbreker belakang agak miring, biasanya punya bantingan lebih empuk," kata Erlan.
Erlan juga beberapa kali melakukan eksperimen soal sokbreker belakang ini.
Ia pernah menggunakan sokbreker Yamaha NMAX generasi pertama pada Honda Vario yang sudah dimodifikasi jadi double sokbreker.
(Baca Juga: All New Yamaha NMAX Tampil Beda, Lirik Sokbreker KTC Kytaco, Rebound Bisa Disetel)
"Sokbreker Yamaha NMAX generasi pertama ini banyak yang bilang keras karena di motor posisinya terlalu tegak," kata Erlan.
"Tapi ketika saya pasang di dudukan sokbreker Honda Vario, jadi empuk. Karena posisinya agak miring dan tidak terlalu tegak," pungkasnya.
Selain jenis per, kekentalan oli atau setelan preload dan rebound, ternyata keras atau empuknya sokbreker juga dipengaruhi posisi pemasangannya Sob!