Otomotifnet.com - Erwan Saputra kurang puas dengan performa Kawasaki W175 miliknya.
Penyebabnya ban sudah naik size lebih besar, jadi butuh power lebih ketika turing atau riding harian.
“Yang paling utama untuk menambah kepuasan batin,” kekeh Erwan.
Untuk membuat performa tunggangannya jadi perkasa, ia memboyong W175 ke bengkel R59 Racing yang berlokasi di Jl. Dewi Sartika No.32D, Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan.
(Baca Juga: Kawasaki W175TR Ditawarkan Jok Roti Bakar dan Wajik, Bobot Berkurang?)
“Saya tanya dulu buat apa, karena dia suka turing jadi di-upgrade tapi tetap aman buat jalan jauh,” ujar Erwin Oei, mekanik senior R59.
Seperti disebutkan Akiang panggilan akrab Erwin, proses upgrade dengan masih mempertimbangkan faktor keamanan bagi mesin itu sendiri, jadi tidak terlalu ekstrim.
Apa saja ubahannya? Simak yuk racikan yang menghabiskan dana Rp 2 jutaan di luar CDI dan knalpot ini! Rangga
Piston
Mengejar tenaga yang lebih besar, kapasitas mesin ditingkatkan dengan mengganti piston.
“Piston pakai punya Kawasaki Boss oversize 300. Diameternya 68 mm,” tutur Akiang yang mantan pembalap road race.
Dengan panjang stroke masih standar W175, kapasitas mesin meningkat jadi 190,3 cc.
Sedangkan blok standar dikorter/oversize 250 dari standarnya 65,5 mm.
Rasio Kompresi
Untuk menaikkan kompresi, head tidak dipapas, Akiang justru memapas blok standar.
Dipapas sekitar 0,3 mm, ditambah bentuk kubah piston yang lebih cembung, rasio kompresi meningkat jadi sekitar 12,2:1.
Angka segitu ia rasa pas untuk harian dan juga turing yang belum tentu ketemu bensin RON tinggi seperti Pertamax Turbo di daerah-daerah.
Kem
Kem bawaan W175 yang di-custom. Durasinya berubah jadi 250 derajat untuk in dan ex.
Lift juga tidak begitu tinggi, hanya naik 1 mm dari standar.
Sementara itu lubang masuk dan keluar terkena sentuhan porting-polish, agar campuran bahan bakar dan udara yang masuk semakin lancar.
Klep masih menggunakan standar W175, tetapi pernya klep diganti dengan copotan moge empat silinder yaitu Yamaha R6.
Sebagai pelepas gas buang, pemilik motor menggunakan knalpot custom.
Karburator
Suplai bahan bakar dan udara ke mesin diasup karburator PE28 menggantikan standarnya.
Karburator juga masih menggunakan boks udara bawaan motor, bukan model open.
Akiang menyebutkan untuk upgrade performa ini dibikin enak untuk dibawa pelan dan kencang.
“Kalau cuma enak dibawa kencang doang percuma, karena saat pelan enggak nyaman karena endut-endutan. Cari power dari bawah sampai ke atas rata, torsi bagus hp bagus,” tambahnya.
Oh ya, sistem pengapian juga sudah diganti, tapi sayangnya Akiang lupa merek CDI yang digunakan.
Hasil
Untuk mengetahui kenaikan tenaga, motor dinaikkan ke atas Dyno milik R59 Racing.
Hasilnya berhasil mencatatkan angka 21,5 dk/8.883 rpm dengan torsi 18,8 Nm/7.188 rpm. Luar biasa!
Ada kenaikan tenaga 8,6 dk atau 66,7% dan torsi 5,6 Nm dari standar W175 yang di dyno yang sama hanya sebesar 12,9 dk/7.500 rpm dan 13,2 Nm/6.000 rpm.