Penjualan Mobil Anjlok Imbas Virus Corona, Daihatsu: Kerugian Belum Dihitung

Irsyaad Wijaya,Shafly - Rabu, 18 Maret 2020 | 13:15 WIB

Booth daihatsu di GIIAS 2019, ICE BSD City, Tangerang. (Irsyaad Wijaya,Shafly - )

Otomotifnet.com - Industri otomotif di Indonesia mulai terkena dampak virus Corona atau Covid-19.

Seperti banyak konsumen yang menunda pembelian mobil saat kondisi merebaknya virus seperti ini.

Otomatis angka penjualan roda empat di Tanah Air ikut anjlok.

"Pasti (mengganggu bisnis). Baik di Indonesia atau pun global pasti terganggu," kata Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, (17/3/20).

(Baca Juga: Daihatsu Klaim Aktivitas Produksi Berjalan Normal, Belum Terganggu Virus Corona)

Wanita yang akrab disapa Amel ini menambahkan, masyarakat cenderung tidak membeli mobil dalam waktu dekat ini.

Melainkan fokus untuk menjaga kesehatannya agar tidak terdampak dan meminimalisir penyebaran virus Corona.

"Prioritas mereka (masyarakat) bukan membeli mobil baru, tetapi mencegah dan menjaga kesehatan masing-masing," ujar Amel.

Meski begitu, Amel mengaku belum melakukan perhitungan terkait nominal kerugian yang dialami Daihatsu, dampak pandemi virus Corona ini.

"Itu kan terkait sama demand (permintaan), saya belum bisa bicara kerugiannya berapa, karena jumlah penurunan demand-nya saja belum kami hitung," tutupnya.

Bukan cuma Daihatsu, pihak Toyota pun juga mengatakan hal sama dengan kondisi saat ini.

Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) kalau wabah virus Corona bisa saja berdampak terhadap penjualan mobil.

Tapi dirinya belum bisa memastikan seberapa besar virus tersebut memberikan dampak terhadap kelangsungan bisnis Toyota di Indonesia.

(Baca Juga: Toyota Sebut Konsumen Bisa Tunda Pembelian Unit, Gara-gara Virus Corona)

"Impact-nya (dampak) terhadap market masih kami pelajari. Kegiatan operasional sejauh ini masih berjalan," ucap Anton (17/3).

Lebih lanjut ia menjelaskan, pada periode saat ini kemungkinan besar konsumen akan menunda pembelian unit kendaraan.

Secara otomatis hal itu berdampak pada turunnya penjualan mobil di Tanah Air.

"Kita masih monitor kondisi tersebut, ada kemungkinan konsumen melakukan penundaan dalam membeli unit," ujar Anton lagi.

Meski demikian, Anton enggan menyebutkan secara rinci kerugian yang dialami TAM akibat wabah ini.

Baginya, yang terpenting adalah bagaimana wabah Corona ini bisa cepat teratasi dan tidak ada lagi masyarakat yang terinfeksi.

"Utamanya, paling penting adalah virusnya bisa segera hilang, dan tak ada korban yang terkena virus ini," tutupnya.