Pengusaha Truk Curhat Masa Sulit Imbas Corona, Keluhkan Ancaman Pembajakan

M. Adam Samudra,Ignatius Ferdian - Minggu, 19 April 2020 | 09:00 WIB

Ilustrasi gambar sopir truk di jalanan (M. Adam Samudra,Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Merebaknya pandemi Covid-19 mulai menginfeksi bisnis logistik di Indonesia saat ini.

Hal tersebut disampaikan Bambang Widjanarko, Wakil Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng-DI Yogyakarta.

Bambang menjelaskan sejauh ini seluruh anggota masih tetap berusaha untuk menjalankan usaha semampunya walau dengan penuh keterbatasan.

"Alhamdulillah dari sekitar 200-an anggota Aptrindo Jateng dan DIY, belum ada yang membicarakan tentang kebangkrutan atau gagal bayar," ujar Bambang saat dihubungi (18/4).

Baca Juga: Isuzu Panther 'Teronggok' Porak-Poranda, Fender Terkoyak Hantam Truk

Namun dalam kondisi seperti ini, para pengusaha truk juga dihadapkan pada ancaman keamanan seperti pembajakan.

"Persoalan baru yang muncul mungkin masalah keamanan dari para begal yang semakin berani dan permintaan upeti dari preman di jalanan yang sudah dialami oleh beberapa transportir, tapi tidak semua," paparnya.

Namun ia meyakini bahwa Polda Jawa Tengah masih melindungi para anggotanya di jalanan.

Supaya lebih aman, Bambang juga mengimbau agar para sopir bisa mengatur perjalanan dengan saling menjaga satu sama lain.

Baca Juga: Truk Logistik dan BBM Dapat Pengawalan Gratis Dari Polisi, Begini Caranya

"Pola jalannya diharapkan konvoi berbondong-bondong, dan jika perlu untuk muatan barang tertentu minta pengawalan khusus, tentunya hasil kesepakatan tanggung biaya bersama dengan pemilik barang," ucapnya.

Selama pandemi ini, Bambang menambahkan bahwa besarnya keuntungan yang diperoleh dengan kerugian yang harus ditanggung terpaut terlalu jauh.

Oleh karena itu, jika pemerintah dan pihak keamanan tidak bisa menjamin keamanan di jalan raya, menurut dia, bukan tidak mungkin akan banyak pengusaha truk memilih untuk berhenti beroperasi.

"Kami tidak bisa menuntut macam-macam dari pemerintah saat ini, karena tidak satu negara pun yang siap menghadapi pandemi ini," katanya.

Baca Juga: Daihatsu Gran Max Pikap Terbelah, Atap Terkelupas, Terjang Bak Truk Gandeng

"Ya, terpaksa kita semua harus bertahan dengan cara sendiri-sendiri, namun yang luar biasanya adalah semakin terlihatnya kebersamaan antar sesama di masa sulit ini," sambungnya.

Namun yang menjadi kekhawatiran para pengusaha truk anggota Aptrindo ini adalah, bagaimana nasib para sopir dan kernet, jika keadaan berlarut-larut sampai waktu yang lama.

"Kami sulit sekali jika sampai harus mendengar ada sopir dan kernet yang sampai gak bisa makan," tuturnya.

"Hal inilah yang menjadi titik berat usaha kami untuk memastikan tidak ada sopir dan kernet yang kelaparan, sekarang utilisasi tinggal 40 persenan, jangan sampai jadi 10 persen," tutupnya.