Otomotifnet.com - Memboyong Toyota Camry generasi ke-6 dengan harga terjangkau bisa jadi menggiurkan.
Tak hanya nyaman, interior Toyota Camry dengan kode bodi XV4O tersebut juga pakai material berkelas ditambah ruang kabin yang lapang.
Namun sebelum membeli Toyota Camry yang sudah dipilih, ada baiknya mengetahui penyakitnya dulu.
Eris Novansyah Gunawan, pemilik bengkel spesialis Toyota, Anugerah Motor di Jakarta Pusat mengatakan, mesin Camry gen 6 biasanya mengalami kerusakan pada bagian sensor.
Baca Juga: Toyota Camry XV40 Seken Diincar, Fitur-fitur Ini Wajib Dicek, Mesin Belakangan?
“Camry gen 6 biasanya, yang kena di bagian mesin itu hanya sensor-sensor saja, tapi justru bukan itu penyakit utamanya,” kata Eris (16/2).
Nah, menurutnya, kerusakan yang paling sering ditemukan pada Camry gen 6 ada pada bagian engine mounting.
“Yang lebih sering kena sih, engine mounting atau pegangan mesinnya. Penyebabnya akibat mobil sering lewat jalan yang jelek dan berlubang," ucap Eris dari Mall MGK Kemayoran, lt. 5, Blok. B2, No. 7, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Jadi, saat engine mounting rusak atau pecah, dampaknya adalah pengendara bakal tidak nyaman saat mengumudi.
Baca Juga: Toyota Camry XV40 Seken Terjangkau, Sedan Mewah Ala Menteri, Mulai Rp 80 Jutaan
“Kalau engine mounting rusak, di dalam mobil pasti mendengar bunyi-bunyi yang mengganggu. Apalagi pas lewat jalan bergelombang, bakalan bunyi dan bergetar," sambungnya.
Toyota Camry gen 6 yang punya 2 varian mesin yaitu 2.400 cc dan 3.500 cc, memiliki engine mounting yang berjumlah 5 buah.
“Engine mounting Camry lawas ini pakai 5 pcs, yaitu di bagian kanan atas, kanan bawah, kiri bawah, kiri atas dan belakang,” tutup Eris.
Dengan fungsinya sebagai part penahan mesin, engine mounting jika rusak harus diganti, sebab pengemudi di dalam kabin bakalan risih mendengar mesin yang bergetar kuat.