Otomotifnet.com - Tidak hanya tubuh yang harus kita jaga kesehatannya saat wabah virus corona seperti sekarang ini, mesin mobil kesayangan juga butuh dijaga ‘kesehatannya’.
Itu tidak hanya dengan rutin servis berkala saja loh, melainkan juga bagaimana kita memperlakukan mobil tersebut.
Salah satunya adalah menghidupkan mesin, terutama yang sudah menganut sistem bahan bakar injeksi.
Perlu sobat ketahui, saat mobil kita jarang digunakan seperti saat pandemi wabah Covid-19 sekarang ini, sangat disarankan untuk melakukan pemanasan mesin secara rutin.
Baca Juga: Kerja Busi Mulai Menurun, Begini Ciri-Ciri Yang Bisa Dirasakan!
Hal ini dimaksud agar komponen bergerak di dalam mesin selalu terlumasi dengan baik, sehingga ketika mobil digunakan, gesekan antar komponen bergerak tidak menimbulkan keausan.
Nah, menghidupkan mobil bermesin injeksi ada prosedurnya loh, agar sistem injeksi tidak bermasalah, terutama pada komponen sistem bahan bakarnya.
Soalnya, banyak kejadian lampu indikator engine check tiba-tiba berkedip saat mobil hendak dipakai, atau ketika lagi dikenadarai.
Bisa jadi itu akibat perlakukan menyalakan mesin yang tidak benar.
Tak sedikit pemilik mobil yang punya kebiasaan menghidupkan mobil tanpa menunggu beberapa lampu indikator di panel instrumen di dasbor, kembali ke posisi normal (nyala sebentar, lalu mati).
Kebanyakan langsung main putar kunci kontak untuk hidupkan mesin.
“Padahal itu sangat berisiko membuat sistem injeksinya bermasalah,” bilang Agung Pariyana, Kepala Bengkel Mazda Bintaro, Tengsel.
Oh iya, karena kini fitur-fitur di mobil makin berkembang, ada dua cara menghidupkan mobil, yaitu model konvensional menggunakan kunci kontak, satunya lagi menggunakan tombol start/stop.
Nah, keduanya punya perlakuan yang agak bebeda nih sob!
Baca Juga: Mau Coba Ganti Oli Mesin Mobil Sendiri? Begini Langkah-Langkahnya
Untuk mobil injeksi yang masih menggunakan kunci kontak, cara menghidupkan mesinnya yang benar, dari posisi Lock atau Off, putar dulu kunci ke posisi On, lalu diamkan posisi kunci sekitar 30 detik.
“Jangan langsung putar ke posisi Ignition (IG) untuk menstart mesin, tujuannya untuk memastikan tekanan bahan bakar pada saluran bahan bakar (fuel line) sudah pada tekanan yang ideal,” jelas Agung.
Setelah mesin hidup, lanjut Agung, biarkan pada posisi stasioner sekitar 5 menit untuk memastikan sistem pelumasan dan sistem pendingin mesin bekerja dengan baik.
Bila langsung start tanpa ada jeda, bisa berpengaruh kinerja mesin dalam jangka panjang.
“Bila tekanan bahan bakar pada fuel line tidak ideal secara terus menerus waktu menyalakan mesin, akan berpengaruh terhadap komponen sistem bahan bakarnya, antara lain pompa besin bisa cepat rusak,” wanti Agung.
Lantas bagaimana ritual menyalakan mesin pada mobil yang sudah menggunakan fitur start/stop button?
“Sebetulnya hampir sama. Namun pada mobil dengan fitur ini iramanya atau proses menyalakan mesinnya sudah diatur step by step oleh komputer mobil,” terang Agungnya lagi.
Prosesnya begini, pertama-tama tekan pedal rem untuk mobil bertransmisi otomatis atau pedal gas untuk mobil bertransmisi manual, lalu push secara cepat tombol engine start/stop-nya.
Proses ini untuk memposisikan sistem pada mobil On atau standy by terlebih dulu.
Saat itu indikator di panel instrumen akan nyala semua, nah, setelah semua indikatornya nyala, tunggu sekitar 10 - 30 detik.
Setelah itu tekan lagi tombol engine start/stop untuk menghidupkan mesin.
“Bila sering salah saat mengoperasikan fitur start/stop button, biasanya akan mempengaruhi kerja modul start/stop-nya, serta tombol start/stopnya itu sendiri,” terangnya.
“Tapi, itu kecil kemungkinannya untuk mobil-mobil keluaran sekarang. Karena cara kerja fitur ini sudah diatur pas oleh komputer mobil saat proses menghidupkan mesin,” tutup Agung.
Lebih baik mencegah daripada mengobati kan sob!