Otomotifnet.com - Kabupaten Malang, Jawa Timur rupanya sangat disiplin menerapkan aturan PSBB.
Diberitakan, setidaknya ada 40 mobil asal luar kota gagal masuk Kabupaten Malang.
Mereka dipaksa petugas putar balik di Exit Tol Lawang, Senin (25/5/2020).
Mereka tidak bisa masuk karena terganjal aturan PSBB Malang Raya terkait upaya pengendalian penyebaran wabah Covid-19.
PENJELASAN HUMANIS
"Sejak pagi tadi hingga siang ini kami sudah menyuruh 40 kendaraan pelat luar Kabupaten Malang agar putar balik ke daerah asal"
"Karena saat ini masih PSBB Malang Raya masih berlaku," ujar Ketua Posko Check Point Exit Tol Lawang, Ipda Fredy Siwi.
Exit Tol Lawang memang merupakan pintu masuk paling utara ke Malang Raya bila melalui jalan tol dari arah Surabaya, Pasuruan dan lainnya.
Baca Juga: Toyota Fortuner Pelat Merah Tak Patut Ditiru, Diadang Petugas, Kabur Razia PSBB
Alhasil, mobil dari arah luar kota sudah pasti tersaring di Exit Tol Lawang. Saringan lain ada di Exit Tol Singosari, Exit Tol Pakis dan Exit Tol Madyopuro (Kota Malang).
Fredy menambahkan, puluhan kendaraan yang dipaksa putar balik tersebut rata-rata berasal dari Surabaya, Sidoarjo dan daerah lain di sekitar Kabupaten Malang.
Rata-rata para petugas Posko Check Point Exit Tol Lawang bisa memeriksa hingga 200 kendaraan dalam sehari.
"Dalam sehari rata-rata kami bisa menyuruh putar balik hingga 78 kendaraan. Kami memberikan penjelasan secara humanis," bebernya.
Volume arus lalu lintas di Exit Tol Lawang pada H+1 Lebaran diakui Fredy sudah menurun drastis daripada sebelum pelaksanaan Idul Fitri.
Bila dibandingkan dengan kondisi saat ini, petugas bisa memutar balik hingga 200 kendaraan.
"Sebagian besar yang melewati Exit Tol Lawang hingga akhirnya kami periksa adalah kendaraan pribadi," tutur Fredy.
Fredy meminta kepada seluruh masyarakat agar mematuhi peraturan PSBB Malang Raya serta menunda kunjungan Kabupaten Malang jika tidak sangat mendesak.
Baca Juga: Suzuki APV Ngumpet di Bak Truk, Suami Istri Keluar Rp 2 Juta Gagal ke Lampung
"Kendaraan pribadi luar Kabupaten Malang kami tegaskan tidak boleh masuk. Meskipun pelat merah kami periksa juga. Jadi tak pandang bulu," tutur Fredy.
Pria yang juga menjabat Kanit Binmas Polsek Tajinan ini berharap kondisi pandemi COVID-19 bisa segera berakhir.
"Maka dari itu masyarakat harus sadar tentang bahaya virus corona. Kalau Masyarakat sudah sadar kinerja kita gak seperti ini," ungkap pria yang harus bekerja di posko secara shift bersama dengan 22 petugas lain.