Kembali lagi ke Zombie. Kondisinya yang cukup mengenaskan bikin ia menyebutkan si Zombie, “Wagon ex instansi pemerintahan, lama tak dipakai, dan kondisinya enggak komplit,” kekehnya.
Lantaran tertantang untuk membangun mobil ini, ia pun memboyong si Zombie ini.
Singkat cerita, dengan dana terbatas ia pun mulai membangun sedikit demi sedikit. Di tengah proses membangun, seorang teman menawarkan satu unit Wagon lainnya.
“Tapi yang ini, kondisinya lebih memungkinkan untuk dibangun lebih baik lagi, dan ada satu parts yang gue incer dan ada di sini, yaitu indikator atau penunjuk transmisi matic pada bagian kolom setirnya.
Jatuh cinta dengan wagon yang kedua ini, membuatnya ikhlas menjual ‘Zombie’. Wagon yang kedua inilah yang kemudian melanjutkan nama ‘Zombie’ dengan embel-embel ‘Zombie Reborn’.
Kalau di Zombie pertama ia masih bingung gaya modifikasi yang akan dianutnya, kali ini Dewa terinspirasi dari sebuah foto dari akun instagram @longroofs.melbourne.
Sebuah wagon klimis dengan warna silver, terpajang rapi di sebuah pameran.
Proses membangun ulang bodi ia kerjakan cukup lama. “Sekitar 1 tahun 10 bulan,” kekehnya yang mempercayakan restorasi bodi pada bengkel House of EJ di Purwakarta.
Menurutnya lagi, yang membuat prosesnya cukup lama, selain menyempurnakan garis bodi, adalah pencarian komponen.
Mulai dari printilan, lis krom kaca, lis plang bawah dan banyak lagi.
“Mesti pelan-pelan, dapatnya dari toko-toko lama yang menjual parts Holden dan juga ngubek-ngubek junkyard,” curhat Dewa.
Diantaranya, “Ada yang cukup langka sih dari Wagon ini, yaitu power window tailgate, dapatnya dari teman,” kekehnya.
Di tengah perjalanan membangun mobil ini, seorang teman menawarkan mesin V8 dengan harga yang cukup menarik.
“Memang kondisinya berantakan, dan setelah dicek hanya bagian blok mesinnya saja yang bisa dipakai,” kata Dewa yang akhirnya meminang mesin ini untuk dipasangkan di Wagon.
Sektor dapur pacu ini pun jadi pekerjaan rumah berikutnya, sampai suatu saat, masalahnya terpecahkan.
Bengkel Route 66 di daerah Karawaci, Tangerang menawari jeroan baru yang lengkap untuk mesin SBC Small Block 350 V8 ini.
Tanpa pikir panjang, mesin ini pun dinaikkan ke ‘Zombie’. Enaknya lagi, untuk menaikkan mesin V8 ke dalam kompartemen Holden ternyata tidaklah sulit.
Ini lantaran beberapa model Holden di Australia juga aslinya dibekali mesin gahar ini. Supaya enggak ribet buat jalan harian, transmisi pun dipilih tipe otomatis TH400.
Setelah mendekam nyaris dua tahun di bengkel, akhirnya mobil ini sudah mulai ‘beroperasi’.
Jangan kaget, kalau tiba-tiba ketemu Holden Wagon klimis warna Google Silver di jalanan Jakarta ya. Artinya anda sudah bertemu dengan Mr Zombie Reborn.
DATA MODIFIKASI:
Eksterior:
Cat Google Silver, gril GTS, emblem bagasi GTS, spion GTS, sein depan putih, sein belakang merah putih
Kaki-kaki:
Pelek Monaro Wheels 15x(7+8)inci, ban Milestar 215/65R15 (depan) dan 245/60R15 (belakang), per depan dan belakang custom, sokbreker depan dan belakang Bilstein, gardan Big Salizbury
Mesin:
Small Block Chevy SBC350, intake Intake Edelbrock, karburator Edelbrock 1405, valve cover Edelbrock, saringan udara Edelbrock, distributor MSD Pro Billet, pengapian MSD 6al, busi MSD, koil Mallory, header custom, transmisi otomatis TH400
Interior:
OEM tailgate power window, pedal gas dan rem Holden Statesman
Jok depan Holden Statesman, doortrim Statesman HQ, setir GTS, panel instrumen GTS, Sunvisor Kingswood SL, head unit Retro Sound
Bengkel :
Bodi: House of EJ, Purwakarta
Mesin: Route 66, Karawaci, Tangerang
Kabel: Otong Speed
Interior: Atenk Custom, Kalibata, Jakarta Selatan
Lis-lis: Anton Morgan