Penyebab Oil Sludge Bukan Hanya Oli Palsu, Tapi Juga Karena Ini!

Andhika Arthawijaya - Sabtu, 30 Mei 2020 | 12:00 WIB

Ilsutrasi oil sludge di kepala silinder. (Andhika Arthawijaya - )

“Batas waktu penggantian oli jangan sampai lewat, maksimal setiap 10.000 kilometer atau 6 bulan sekali, mana yang dicapai lebih dulu,” wanti Marno.

Bila sampai lewat, akan berpotensi menimbulkan oil sludge, “Ini pernah terjadi di Suzuki Ertiga milik konsumen kami. Memang sih kerjaannya taksi online, mungkin dia lupa kalau sudah waktu gantinya oli mesin,” tuturnya.

Karena saking tingginya pemakaian mobil tersebut, “Enggak nyampe dua mingguan jarak tempuh sudah melewati 10.000 km,” cerita Marno lagi.

Bunyi mesinnya juga kata Marno sudah terdengar kasar, “Saat itu saya kasih 2 pilihan ke yang punya mobil, yaitu turun mesin atau tes ganti oilnya dulu, lalu dimasukkan oil cleaner atau engine flush,” bilang Marno.

Dok. OTOMOTIF
Oil sludge di karter mesin (kiri) dan setelah dibersihkan (kanan).

Untuk opsi pertama, lanjut Marno, sudah pasti biayanya mahal. “Si pemilik mobil akhirnya pilih opsi kedua, tapi dia minta jaminan kalau terjadi apa dengan mesin mobilnya, saya mesti tanggung jawab untuk perbaiki,”

“Karena dia tahunya engine flush itu sifatkan keras dan hanya dipakai saat penggantian oli lama,” paparnya.

Karena Marno yakin produk engine flush yang akan dituangkan 'aman' dipakai di mobil yang dijalankan, ia mengiyakan persyaratan dari sang pemilik mobil.

“Tapi saya kasih syarat ke dia, bila lampu indikator olinya nyala, mesin harus langsung dimatikan dan derek mobilnya ke sini (bengkel resmi SBT Pulogadung),” tutur Marno.