Otomotifnet.com – Nissan Motor Co., Ltd, menutup pabriknya di Barcelona, Spanyol dan juga Indonesia.
Namun, untuk kegiatan di motorsport, tetap berjalan dengan normal.
Salah satu balap yang tetap diikuti yakni Formula E pada akhir musim kalender 2021.
Nissan mulai masuk balap formula listrik ini pada musim kompetisi Formula E 2018-2019, kemudian berjalan lagi pada 2020-2021.
Baca Juga: Aspal Uji Coba Formula E Jakarta Dikelupas, Ada Prosedur Tertentu, Ini Lengkapnya
Tentu ada pertimbangan tersendiri Nissan tetap ikut di Formula E.
Ini berkaitan dengan pengembangan mobil-mobil listrik dari Nissan dalam empat tahun ke depan.
Termasuk juga pada pengenalan 2 produk mobilnya full listrik dan 4 model hybrid yang diharapkan bisa meningkatkan penjualan Nissan sampai 60%.
“Nissan komitmen untuk tetap ikut Formula E, ketika kami bergabung, bersamaan dengan dikenalkannya regulasi Gen2 oleh Formula E,”
“Mengenai pengumuman kemarin (kebijakan bisnis Nissan global, red) tidak berpengaruh pada program kami di Formula E. Kami ingin menunjukkan kemampuan kami di lintasan dengan apa yang telah kami capai di jalan umum, sebagai pendahulu di EV (electric vehicle, red) sebut Tommaso Volpe, Nissan and Infiniti Global Motorsport Director.
Selain itu, bertahannya Nissan juga karena regulasi yang diterapkan oleh Formula E.
Saat penyelenggara dan tim teknis formula listrik tersebut punya regulasi untuk meningkatkan kemampuan baterai, kapasitas dan ketahanan, maka sejalan juga dengan pengembangan yang dilakukan Nissan.
Tim Nissan di Formula E punya prestasi yang cukup baik. Meraih juara di New York E-Prix 2019 dan juga mencetak 6 pole position lewat pembalapnya, Sebastien Buemi dan Oliver Rowland.