Sering atau Tidaknya Purging Mesin Diesel Tergantung Pemakaian Solar

Irsyaad Wijaya,Radityo Herdianto - Rabu, 3 Juni 2020 | 16:35 WIB

Proses Injector Cleaner dengan Metode Purging (Irsyaad Wijaya,Radityo Herdianto - )

Otomotifnet.com - Belakangan, ngetren perawatan mesin diesel dengan istilah purging atau infus mesin.

Infus mesin dilakukan dengan menyuntik langsung cairan injector cleaner untuk membersihkan saluran bahan bakar dan injektor.

Namun, perawatan ini disebut-sebut memiliki efek negatif berupa komponen cepat aus, apakah benar?

"Sering purging atau tidak sebenarnya balik lagi ke kualitas bahan bakar diesel yang dipakai secara rutin," ujar Hans Steven, pemilik bengkel Speed'Z Performance Tangerang.

Baca Juga: Diesel Purging Jangan Keseringan, Jarum Nosel Terkikis, Mesin Bisa Jebol

Radityo Herdianto
Ilustrasi Purging Mesin Mobil

Menurut Hans, kalau pengguna mobil sering menggunakan bahan bakar diesel dengan cetane number rendah sudah seharusnya rutin purging mesin.

"Karena sulfurnya tinggi dan bisa mengendap di injektor dan saluran bahan bakar, kalau dibiarkan malah bikin mampat dan mesin rusak karena pembakaran mesin terganggu," tegas Hans.

Lanjut Hans, kalau mesin diesel cenderung sehat dan sering pakai bahan bakar kualitas bagus juga tidak dilarang untuk sering purging mesin.

"Baik setiap 20.000 km atau 10.000 km sekali mesin tidak akan rusak, senyawa kimia cairan injector cleaner dibuat untuk mengikis kerak tapi tetap aman untuk packing mesin," tekan Hans.

Yang menjadi masalah bagi Hans adalah ketersediaan bahan bakar diesel kualitas baik yang masih terbatas di beberapa wilayah Indonesia.

"Itulah kenapa preventif yang bisa dilakukan purging mesin secara rutin, sewaktu-waktu kalau terpaksa isi bahan bakar diesel busuk," tutur Hans.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Ilustrasi Purging Mesin Mobil