Otomotifnet.com - Toyota Land Cruiser Prado hancur setelah berguling-guling di tol Medan-Tebing Tinggi, (9/6/20).
Tampak kondisi Land Cruiser porak-poranda di sekujur bodi mulai dari depan hingga belakang.
Bumper depan copot, bodi lecet serta atap ringsek akibat terguling beberapa kali di tengah tol tepatnya kawasan desa Tanjung Garbus, kabupaten Deli Serdang, Sumatera Selatan.
Pilar A hingga B kanan kiri juga penyok disertai kaca pecah dan spion patah.
Baca Juga: Daihatsu Terios Melaju 100 Km/Jam, Berguling di Tol Gempol-Pasuruan, Roda Buntung
Detik-detik saat Land Cruiser Prado bernopol B 2331 JO terpelanting hingga berguling-guling sempat terekam CCTV Jasa Marga.
Keterangan Kanit Laka Lantas Polresta Deli Serdang, Ipda Robert Gultom, kecelakaan ini mengakibatkan sang sopir yaitu Jhony Sirait meninggal dunia.
"Saat kami olah TKP, korban sudah diangkat ke Rumah Sakit Lubukpakam dan korban meninggal dalam perjalanan, belum sempat mendapat perawatan," ujarnya, (10/6/20).
Ipda Robert Gultom menjelaskan, dari hasil olah TKP yang dilakukan polisi, kecelakaan diduga terjadi karena ban Land Cruiser Prado tersebut pecah dalam kecepatan tinggi.
"Dari hasil cek olah TKP, mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi, kemudian ban belakang mobil pecah, dan pengemudi tidak bisa mengendalikan mobil tersebut dan akhirnya terguling," ujarnya.
"Saat olah TKP kami juga mendapati bahwa safety belt tidak terpasang, dan ini yang kami duga menjadi penyebab korban mengalami luka yang parah dan akhirnya meninggal dalam perjalanan," lanjutnya.
Korban kini sudah diberangkatkan ke rumah duka.
"Jenazah korban sudah diterbangkan ke Jakarta, dan dari Jakarta nanti menuju Bogor menuju rumah istrinya di Bogor," ujarnya.
Baca Juga: Honda Jazz Dipacu 120 Km/Jam, Beton Tol Sumo Diterjang, Terpental dan Berguling
Kini Land Cruiser Prado yang mengalami kecelakaan nahas tersebut masih berada di Polrestabes Deli Serdang.
"Masih ditahan di Polrestabes Deli Serdang," katanya.
Sedikit profil tentang Jhony Sirait, merupakan pensiunan PNS dan pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perpajakan kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Sebelumnya Ia menjabat Kepala kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing (KPP PMA) 6 Kalibata Jakarta.
Ia juga pernah menjadi saksi dalam kasus operasi tangkap tangan pejabat Direktorat Jenderal Pajak, Handang Soekarno.