IKM di sentra logam Tegal berhasil mendapatkan purchase order (PO) dari SASS untuk membuat produk substitusi impor. Diantaranya berupa handle socket LT 10 ton, handle socket LT 5 ton, dan handle socket LT 30,32 ton.
Selain itu, mereka juga akan mendapat pesanan tangkai spion dari SASS. Adapun IKM yang akan mengerjakan produk substitusi impor tersebut adalah PT Bimuda Karya Teknik, yang didukung IKM lainnya seperti, PT Mitra Karya Tegal dan PT Tiga Bersaudara.
Produk-produk itu nantinya akan diproduksi menggunakan mesin stamping. “Namun, IKM perlu melakukan investasi untuk pembuatan dies (cetakan) dengan biaya yang tidak sedikit,”
“Oleh karena itu, program restrukturisasi mesin dan peralatan yang kami miliki diharapkan dapat membantu meringankan pelaku IKM dalam investasi pembuatan dies tersebut,” lanjut Gati.
Baca Juga: Investasi Manufaktur Moncer Saat Pandemi Covid-19, Naik 44 Persen
Selain mendapatkan pasar baru, IKM di sentra logam Tegal didorong untuk saling bahu-membahu dengan membagi pekerjaan. Seperti dilakukan oleh PT Mitra Karya Tegal dengan berbagi pekerjaan kepada IKM logam lainnya dalam memproduksi aksesoris kendaraan roda dua.
Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku logam, IKM di sentra logam Tegal telah didukung oleh Material Center, yang hadir atas inisiasi dan kerja sama Ditjen IKMA dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal.
“Berfungsi sebagai penyedia bahan baku logam, Material Center di Tegal mampu menyediakan bahan baku dengan harga kompetitif bagi IKM, sehingga dapat memperkuat daya saing IKM terlebih pada masa pandemi covid-19 saat ini,” sambungnya lagi.
Dalam memasuki fase new normal, kolaborasi untuk bersama-sama membangun kemajuan IKM perlu diperkuat dan terus dilakukan melalui pelaksanaan berbagai program yang terarah dan berkelanjutan.