Otomotifnet.com - Salah satu masalah yang biasa ditemui pada mobil yang sudah berumur adalah kebocoran komponen pendingin sehingga air radiator terbuang.
Kebanyakan pemilik mobil lalu mengakalinya dengan menambahkan air radiator ketika air radiator mulai kosong.
Namun, banyak orang menambahkan air radiator yang mereknya berbeda dengan air radiator yang digunakan sebelumnya.
"Pertama, yang harus dipahami adalah tambah air radiator bisa dilakukan bila saat darurat saja, bukan untuk seterusnya," ucap Samsudin, National Tachnical Advisor Astra Peugeot.
"Dan saat top up usahakan dengan air radiator yang sama jenis dan mereknya," tambahnya.
Karena saat menambahkan air radiator dengan merek yang berbeda bisa menyebabkan perbedaan kandungannya.
Setiap pabrikan pasti sudah mendesain produknya dengan bahan kimia yang berbeda-beda dengan masing-masing kelebihannya.
Bila dicampur maka belum tentu akan menyatu dengan air radiator yang berada di mobil.
Baca Juga: Pasang Panoramic Roof Menggoda, Sayangnya Enggak Semua Jenis Mobil Bisa Dipasangi
"Tidak menyatunya bahan kimia air radiator bisa membuat komponen sistem pendingin mengalami kerusakan karena bisa muncul endapan kotoran," sebutnya.
"Kalau mau tambah air radiator dalam keadaan darurat bisa pakai air AC atau air aki berwarna biru," tutup Samsudin.