Sudah Pakai Oktan BBM Sesuai Tapi Masih Ngelitik, Ini Penyebabnya!

Andhika Arthawijaya - Sabtu, 11 Juli 2020 | 18:55 WIB

Ilustrasi. SPBU Pertamina (Andhika Arthawijaya - )

Masih menurut Prof Yus, sapaan akrabnya dalam live chat di Youtube yang digelar OTOMOTIF Group Sabtu (11/7) tadi, bahan bakar oktan tinggi itu sifatnya sulit terbakar, alias tidak terlalu responsif dibanding yang oktan rendah kayak Premium (88).

Jadi ketika sudah beralih menggunakan bahan bakar oktan tinggi namun masih terjadi detonasi, “Bisa jadi ada deposit dalam ruang bakar yang membara, sehingga meciptakan pembakaran dini sebelum busi memercikkan api,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Prof Yus, bisa juga detonasi terjadi tanpa ada bara api dari deposit di ruang bakar.

“Penumpukan kerak yang sudah terlalu banyak di ruang bakar, akan kan membuat ruang bakar makin mengecil, sehingga kompresinya otomatis naik, ini juga bisa memicu terjadinya detonasi,” tambahnya.

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Kepala piston saat diintip menggunakan endoskopi, terlihat banyak penumpukkan kerak

Tak hanya itu, pencampuran bahan bakar dengan udara yang tidak pas pun dapat memicu terjadinya pembakaran dini.

Tuh, jadi tak hanya oktan bahan bakar yang bisa menyebabkan mesin ngelitik.

Jika memang ruang bakar mobil sobat sudah banyak ditumpuki kerak atau deposit, sebaiknya lakukan tune up atau pembersihan ruang bakar.

Sekaligus memeriksa kondisi filter udara, jika sudah terlalu kotor, segera ganti.

Pastikan juga semprotan bahan bakar pada injektor (untuk mobil injeksi) lancar.