Otomotifnet.com – Masih banyak pemilik mobil maupun motor yang menggunakan ‘obat’ peningkat oktan bahan bakar, atau tenar disebut octane booster.
Langkah tersebut umumnya untuk mengakali agar tunggangan kesayangan bisa mengkonsumsi bahan bakar yang harganya murah.
Padahal seharusnya dianjurkan menggunakan bahan bakar dengan oktan agak tinggi, yang umumnya lebih mahal.
Menurut Prof Dr.Ing, Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ahli konversi energi Fakultas Teknik dan dirgantara Universitas Institut teknologi bandung (ITB), bahwa bahan additive itu tidak boleh sembarangan.
Baca Juga: Sudah Pakai Oktan BBM Sesuai Tapi Masih Ngelitik, Ini Penyebabnya!
Nah, octane booster ini termasuk additive, “Ada persyaratan yang harus dipenuhi,” tukas Prof Yus, sapaan akrabnya.
“Di kita (Indonesia, red) additive ini harusnya ada sertifikasi SNI.”
“Tapi karena kita belum ada SNI untuk ini, maka saat ini mengikuti sertifikasi dari Amerika, yaitu EPA (Environmental Protection Agency),” paparnya lagi.
Sebab, lanjut Prof. Yus, ketika ada aditif lain dicampur ke dalam bahan bakar, akan mempengaruhi hasil pembakarannya.
Perlu diketahui, di dalam bahan bakar yang dijual saat ini, sudah terdapat additive yang berkaitan dengan oktan.
Ketika dimasukkan lagi additive lain, dikhawatirkan akan mengubah senyawa kimia yang ada di dalam bahan bakar tersebut.
“Efeknya bisa bahaya terhadap mesin dan juga bisa berbahaya terhadap manusia, yaitu emisi gas buang bisa lebih buruk,” jelasnya dalam live streaming Youtube yang digelar OTOMOTIF Group pada Sabtu (11/7/2020) kemarin.
“Jadi hati-hati dengan additive aftermarket, belum tentu compatible dengan senyawa-senyawa kimia yang ada di dalam bahan bakar,” wantinya.
Baca Juga: Nih, Bahaya Aplikasi Octane Booster di Motor Injeksi
Ia lantas menyarankan agar sebaiknya menggunakan bahan bakar yang susuai dengan ajuran pabrik.
Karena pabrikan dalam merancang sebuah kendaraan, setting-an mesinnya pasti sudah diriset untuk bahan bakar tertentu.
Jadi jika menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan, pasti akan menimbulkan efek negatif.