Solar Kelapa Sawit D100 Apa Bedanya Dengan B30, Ini Penjelasannya

Irsyaad Wijaya - Rabu, 29 Juli 2020 | 14:00 WIB

Pertamina Biodiesel D100 yang bahan bakunya 100 persen dari Minyak Sawit (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - PT Pertamina (Persero) mengumumkan berhasil memproduksi bahan bakar terbarukan berupa solar 100 persen dari Kelapa Sawit.

Solar dari minyak nabati ini diberi nama D100.

Padahal sebelumnya Pertamina sudah memiliki solar B30 atau jika diartikan memiliki kandungan minyak nabati 30 persen.

Lalu apa perbedaan antara Solar D100 dan B30?

Baca Juga: Solar 100 Persen Sawit Selesai, Pertamina Lanjut Produksi Bensin dan Avtur Berbahan Sawit

Budi Santoso Syarif, Deputy CEO PT Kilang Pertamina Internasional mengatakan, Solar D100 berasal dari 100 persen bahan nabati.

Sementara B30 merupakan biosolar yang memiliki kandungan 30 persen fatty acid methyl ester (FAME) dan 70 persen campuran solar.

Menurut Budi, Solar B30 merupakan BBM yang dicampur terlebih dahulu di terminal-terminal BBM Pertamina.

Lain halnya dengan D100, yaitu minyak kelapa sawit yang sudah dibersihkan dari getah, bau, selanjutnya menghasilkan Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) yang diolah di kilang sehingga menghasilkan D100.

"Perbedaannya itu pada penerapannya. D100 lebih ramah lingkungan karena gas karbon dioksida yang dilepaskan lebih sedikit dari B30 atau FAME," ujar Budi, seperti dilansir dari laman Pertamina, (26/7/20).

Budi juga menambahkan, saat ini Pertamina memiliki target produksi D100 di kilang minyak Dumai sebanyak 1.000 barel per hari.

Kemenperin
Uji coba bahan bakar D100m hasil olahan dari Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) produksi PT Pertamina Persero

Kemudian di kilang minyak Cilacap sebanyak 6.000 barel per hari pada tahun 2022.

Serta di kilang minyak Plaju sekitar 20.000 barel per hari pada 2023.

"Saya yakin, 2026 kita bisa mandiri dengan memanfaatkan sumber daya alam kita," kata Budi.

Sumber: https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/27/100200415/perbedaan-solar-d-100-dengan-b30-ini-kata-pertamina