Pasalnya, lanjut Bowo, di mobil keluaran Honda tidak berpatokan pada jarak tempuh, “Tapi ada indikator di spidometer untuk mengingatkan kalau sudah waktunya servis. Kalau terlewat lumayan jauh, bisa saja oli mesin jadi berkurang banyak," jelas Bowo.
Lalu yang kedua, "Memang mesin turbo suhunya lebih panas dibandingkan mesin non turbo. Jadi, kemungkinan oli menguap karena panas mesin pasti ada. Tapi itu harus dilihat dulu kasus berkurangnya oli seperti apa, mesti diselidiki lebih lanjut," bilangnya lagi.
O iya, masih kata Bowo, salah pemakaian oli pun bisa saja menyebabkan oli cepat penguap.
“Untuk oli mesin turbo harus pakai yang API Service-nya SN+. Kalau bukan SN+ ketahanan olinya tidak sebagus yang SN+."
"Kemungkinan oli menguap karena salah pilih oli memang ada, tapi kecil kemungkinannya," tukasnya.
Baca Juga: Oli Dengan SAE 0W-20 Tidak Cocok Untuk Iklim Tropis Indonesia?
Hal senada juga diungkap Sutisna, technical support PT Trioline Agung Perkasa (distributor Bluechem) yang sudah puluhan tahun menggeluti dunia perbengkelan.
“Lihat dulu oli mesinnya yang dipakai. Bila salah spesifikasi, bisa saja membuat tingkat penguapannya tinggi. Tapi sekalipun oli menguap, paling juga tidak sampai 200 ml,” yakin Sutisna.
Bahkan seandainya oli mobil bermesin turbo sobat mengalami pengurangan oli hingga setengah liter saat dilakukan penggantian oli berikutnya, Anda tak perlu panik.
“Di mobil pabrikan Jepang, selama penurunan olinya tidak sampai 1 liter hingga penggantian interval berikutnya, masih dianggap normal,” tukas Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor.