Otomotifnet.com - Knalpot aftermarket untuk Kawasaki Ninja ZX-25R sudah ada beberapa merek, seperti Akrapovic, ProSpeed dan Yoshimura.
Namun, yang sudah dijual ternyata baru Akrapovic, seperti ditawarkan Layz Motor. Sehingga kali ini hanya mengetes satu merek saja.
Jika nantinya merek lain sudah tersedia, maka akan dilakukan komparasi.
Tentu penasaran kan bagaimana performa mesin Ninja ZX-25R jika knalpotnya diganti pakai yang versi aftermarket, apakah kenaikan tenaga dan torsinya signifikan?
Baca Juga: ZX-25R Standar Pasang Paddock Spool, Parkir Keren Ala Motor Balap
Knalpot Akrapovic ini tipe full system. “Header stainless steel dengan silencer carbon. Harga Rp 19,950 juta, bobot keseluruhan beda 4,4 kg. Kalau ada cacat produksi diganti baru," sebut Michael Lay dari Layz Motor yang ada di Jl. Arteri Kelapa Dua No. 90, Jakbar.
Untuk pengetesan, pakai mesin dyno Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport yang ada di Jl. Tenggiri No. 4A, Rawamangun, Jaktim. Bahan bakar pakai RON 92.
Dalam kondisi standar, di Dynojet 250i ZX-25R mampu menyemburkan tenaga maksimal 41,62 dk di 15.840 rpm dan torsi maksimal 19,24 Nm di 14.970 rpm.
Ketika knalpot ganti Akrapovic, tenaganya naik menjadi 42,74 dk di 15.770 rpm dengan torsi 19,72 Nm di 14.980 rpm.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Ditawari Knalpot Racing, Mulai dari Rp 7 Jutaan
Kalau dilihat kenaikan tenaga dan torsi maksimalnya tidak banyak, hanya 1,1 dk dan 0,48 Nm.
“Tapi yang jadi fokus utamanya bukan itu. Coba lihat di grafiknya, Akrapovic mampu memperbaiki torsi ZX-25R di putaran rendah jadi lebih baik,” jelas Brahmantio Prayogo owner Sportisi Motorsport.
Memang jika dilihat grafiknya, baik tenaga maupun torsi sejak 4.000 rpm sudah lebih baik dibanding knalpot standar.
Di kisaran 13.000 rpm bahkan bedanya hanya tipis hingga akhirnya limiter di 17.000 rpm. Suara pun lebih ngebas tapi tajam ketika gas dibuka penuh, merdu!
“Sepertinya karakter Akrapovic ini memang gak terlalu fokus putaran atas, dia tahu kalau tenaga di putaran rendah ZX-25R kurang nendang, makanya diperbaiki dari desain knalpotnya,” sambung Bram, sapaan akrabnya.
Baca Juga: NMAX Tenaganya Lebih Nendang, Modal Rp 600 Ribu Tanpa Bore Up
Tidak hanya beda di tenaga, bobot knalpot juga menyusut jauh. Knalpot standar ZX-25R saat ditimbang hampir menyentuh 9 kg, sedangkan Akrapovic hanya 5 kg.
Lalu karena letak silencer pindah ke samping, Akrapovic memberikan baut serta dudukan silencer yang menyangkut di footstep belakang.
Di keempat leher knalpotnya ada pipa yang saling tersambung, ternyata ini gak sekadar desain.
“Ada fungsinya, ini membagi tekanan udara lebih rata di keempat pipanya. Jadi misal ada pipa yang tersumbat, tekanannya akan terbagi ke pipa lain. Ini wajib ada untuk 4 silinder,” tunjuk pria yang juga beli ZX-25R.
Konstruksi pipanya dari 4 kemudian bergabung jadi 2 baru menjadi 1, lubang lambda sensor atau oxygen sensor pun pindah ke belakang, jalur kabel harus sedikit diubah biar gak nyangkut.
Baca Juga: aRacer RC Super2 untuk Vespa Sprint, Setting Lebih Akurat, Harga Rp 6 Jutaan
“Konstruksi 4-2-1 ini juga harus ada hitungannya, harus tahu di mana titik keempat piston ini meledak. Jadi jangan sampai angin di keempat leher ini bertabrakan saat bertemu. Di Akrapovic ini silinder 1 ketemu dengan silinder 4, silinder 2 dengan 3, baru akhirnya menjadi 1,” rinci pria ramah ini.
Dengan hasil dyno seperti itu, pasti akselerasi yang dihasilkan ZX-25R jadi lebih responsif. Cocok dipakai harian dengan kondisi jalan stop and go.
Siap memboyongnya? Eits kalau masih ragu karena penasaran dengan performa merek lain, tunggu sesi komparasi jika merek lain sudah tersedia ya!
Layz Motor: 0811-189-6686