Yamaha WR 155R Jadi 205 cc, Torsi Lebih Nendang, Biaya Rp 15 Jutaan

Fariz Ibrahim - Jumat, 21 Agustus 2020 | 15:30 WIB

Yamaha WR 155R jadi 205 cc, oprekan Rey Speed Shop (RSS) (Fariz Ibrahim - )

Otomotifnet.com - Yamaha WR 155R jadi motor trail kelas 150-155 cc paling powerful dan advanced teknologi mesinnya.

Klaim tenaganya 16,4 dk di 10.000 rpm dengan torsi 14,3 Nm di 6.500 rpm.

Masih kurang? Bisa tiru langkah Rey Speed Shop (RSS), yang mengubah mesin WR 155R jadi makin bertenaga.

Yuk lihat oprekan yang menghabiskan dana sekitar Rp 15 jutaan ini. 

Baca Juga: New Yamaha R25 Dimodifikasi, Tampilan Auto Retro, Kaki-Kaki Hedon

PISTON

Fariz/otomotifnet.com
Blok pakai TDR berbahan ceramic serta piston forged 63 mm

Blok serta piston bawaan berukuran 57 mm diganti produk TDR yang berisi piston 63 mm.

“Bloknya ceramic dan pistonnya forged. Perbandingan kompresinya cuma dibuat 11,7:1."

"Takutnya kalau dipakai adventure susah dapat bensin bagus,” sebut Reynaldo C Ratukore, pembalap juga pemilik dari RSS.

STROKE

Tidak cukup bore up saja, langkah piston juga dibuat lebih panjang.

“Pakai kruk as BRT +6 mm,” tunjuk Kak Rey, panggilan akrabnya. Berarti stroke jadi 64,7 mm. Jika dihitung kapasitas mesin WR 155R menjadi 205,1 cc.

 

KLEP

Fariz/otomotifnet.com
Kepala silinder pakai BRT lengkap dengan klep 22 dan 19 mm

Asupan udara yang masuk ke ruang bakar diperbanyak.

Throttle body pakai BRT berdiameter 33 mm, kepala silinder serta klep besar juga dari BRT.

“Klep diameter 22 mm buat in dan 19 mm untuk ex,” sambung Kak Rey yang bengkelnya ada di Jl. Raya Mayor Oking Jaya Atmaja No. 88a, Cirimekar, Cibinong, Bogor, Jabar.

Baca Juga: TK Racing Suguhkan Gir Untuk WR 155R, Ukuran Lengkap, Bahan Kuat

Fariz/otomotifnet.com
Throttle body ganti BRT, diameternya 33 mm

NOKEN AS

Buka tutup keempat klepnya diatur noken as BRT tipe R2.

Di atas kertas, noken as ini punya spesifikasi durasi in low 225°, in high 257°, dan ex 264°.

Lift in low 7,2 mm, lift in high 8,43 mm, dan lift ex 8,55 mm, “Noken as BRT langsung pakai."

"Dial aja karena gigi sentriknya pakai yang racing jadi bisa digeser,” sambung pembalap dengan nomor start 222 ini.

Fariz/otomotifnet.com
Noken as BRT tipe R2, pemasangan di-dial fokus di torsi

ECU

Untuk mendapatkan debit bensin serta timing pengapian yang pas dengan spesifikasi barunya, ECU diganti pakai BRT tipe Juken 5 Pro.

Injector juga BRT dengan debit 220 cc/menit.

“Filter udara masih pakai, tapi custom. Jadi filter pakai aftermarket bahan busa rata, aslinya cuma diambil cover tulangnya,” lanjutnya.

Baca Juga: NMAX Tenaganya Lebih Nendang, Modal Rp 600 Ribu Tanpa Bore Up

Fariz/otomotifnet.com
Knalpot pakai WRC dengan spek khusus untuk mesin 205,1 cc

HASIL

Mengetahui kenaikan tenaganya, WR 155R ini dinaikkan ke atas mesin dyno Dynojet 250i milik RSS.

Di mesin dyno ini, WR 155R standar punya tenaga 12,94 dk di 9.540 rpm dan torsi 9,13 ft-lbs atau 12,3 Nm di 5.730 rpm.

Rey Speed Shop
Yamaha WR 155R jadi 205 cc, torsi dan tenaga lebih nendang

Setelah upgrade 205,1 cc, tenaga jadi 20,15 dk pada 8.870 rpm dengan torsi 12,66 ft-lbs atau 17,1 Nm di 6.380 rpm. Itu berarti ada kenaikan tenaga 7,21 dk dan torsi 5,4 Nm.

“Karena untuk trabasan dan grass track, jadi fokus di torsi. Rpm juga gak akan terlalu tinggi, limiter paling di 12.000 rpm,” tutup pembalap asal Kupang, NTT ini.

 

Rey Speed Shop (RSS): 0821-2392-5212

 

Data Upgrade:

Bore up kit: TDR 63 mm

Perbandingan kompresi: 11,7:1

Kepala silinder: BRT

Klep: BRT 22 mm in 19 mm ex

Kruk as: BRT +6 mm 64,7 mm

TB: BRT 33 mm

Knalpot: WRC

Noken as: BRT R2

Injector: BRT 220 cc/menit

ECU: BRT Juken 5 Pro