Honda CBR250RR SP QS Dijajal di Sirkuit Pribadi, Lebih Responsif?

Antonius Yuliyanto - Senin, 31 Agustus 2020 | 17:25 WIB

Test ride Honda CBR250RR SP QS (Antonius Yuliyanto - )

Termasuk juga di bagian per klep, juga ada ubahan, “Rpm lebih tinggi, maka per klep juga berubah lebih pendek, supaya lebih ringan,” lanjut Endro yang kini berkantor di AHMSRTC.

Bagian balancer untuk mendukung power up pun direduksi diameter bearing-nya, dari 27,998 mm jadi hanya 22,998 mm.

Ubahan berikutnya di sistem asupan bahan bakar dan udara, “Saringan udara dari flat type sekarang jadi foaming type agar nafas lebih plong.”

“Air funnel atau leher angsa saringan dibikin beralur venturinya supaya udara yang masuk tekanannya lebih bagus,” lanjut pria ramah ini.

Honda
Silinder Honda CBR250RR SP bagian bawahnya ada coakan

“Perubahan tentu juga ada di setingan ECM dan supaya penyaluran lebih bagus,” imbuh Endro lagi.

Efeknya, saat dicoba di sirkuit, tarikan tengah ke atas terasa lebih cepat dan kuat.

Seperti ketika keluar tikungan, dengan putaran mesin digantung di atas 8.000 rpm maka takometer akan cepat menuju limiter di kisaran 14.000 rpm.

Kemudian saat dites di trek lurus 1,2 km, dengan start dari diam bisa dapat top speed 174 km/jam.

Sebenarnya bisa lebih, namum lintasan terasa kurang panjang dan sayangnya tak boleh start melayang.